Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Pengemudi Mobil Pelat Polisi Todong Pistol dan Pukul Sopir Taksi Online

Kejadian tersebut direkam oleh penumpang taksi online yang kemudian videonya beredar luas di media sosial pada Jumat (5/5/2023) dini hari.

Salah satu akun yang mengunggah kejadian tersebut adalah @txtdrberseragam.

Dalam video tersebut terlihat pengendara mobil berpelat dinas Polri 10011-VII berhenti tepat di depan mobil korban dan menghampirinya.

"Saya dipukuli, sempat ditodong pistol di mobil itu, seperti itu kejadiannya," ujar Hendra, dilansir dari Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

Pemukulan disebut berawal saat Hendra sedang membawa penumpang dan melintas di Tol Jakarta-Tangerang.

Hendra melintas di lajur tiga dan berpindah ke lajur empat. Saat itu, kondisi jelang exit tol Tomang cukup padat.

Dari belakang, pengendara mobil berpelat Polri itu mengejar dan menghentikan mobil Hendra.

Tampak dalam video, pelaku beberapa kali memaki dan memukul sopir taksi online. 

Tak diterima diperlakukan demikian, korban pun langsung membuat laporan ke Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya dengan nomor LP/B/2391/V/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Setelah memukul Hendra, pelaku mengambil dan menenteng pistol dari mobilnya. Penumpang Hendra pun ketakutan. Terdengar suara lirih penumpang yang meminta tolong.

2. Polisi kejar pelaku pemukulan sopir taksi online

Polres Metro Jakarta Barat menyelidiki kasus pengendara mobil dengan pelat dinas Polri yang melakukan aksi pemukulan terhadap sopir taksi online sambil menenteng pistol tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini masih mendalami kasus tersebut dan masih dalam proses penyelidikan.

"Saat ini tim Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat masih bekerja melakukan penyelidikan di lapangan untuk mendalami kasus tersebut," kata Syahduddi dalam saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

Syahduddi menyampaikan, terkait dengan nomor polisi (nopol) yang digunakan pelaku, pihaknya sedang menyelidiki hal tersebut.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk mengusut kasus penganiyaan itu.

"Insya Allah sudah dalam proses pengejaran. Semua jajaran Polda Metro Jaya sudah perhatian," ujar Karyoto melalui pesan singkat, dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

Dia pun memastikan akan menyampaikan hasil penyelidikan yang telah dilakukan penyidik.

"Tunggu hasilnya ya. Polres-Polsek juga sudah diperintahkan mencari," jelas dia.


3. Pelat nomor polisi diduga palsu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, pelat nomor 10011-VII seperti yang dipakai mobil pelaku terdaftar dan sampai saat ini terpasang di mobil dinas resmi kepolisian.

"TNKB itu terdaftar pada kendaraan jenis Toyota Kijang tahun 2003 dinas milik Polda Metro Jaya dan masih terpasang sesuai peruntukannya dengan masa berlaku sampai dengan 13 April 2023," ujar Trunoyudo dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

Penyidik menduga pelat nomor dinas polisi itu dipalsukan dengan cara digandakan, lalu dipasang di mobil Mazda milik pelaku penganiayaan sopir taksi online.

Trunoyudo menegaskan bahwa mobil sedan Mazda yang digunakan pelaku tidak terdaftar dalam daftar mobil dinas di Biro Logistik Polda Metro Jaya.

"Jadi tidak sesuai peruntukannya atau bisa dikatakan palsu plat nomornya," kata Trunoyudo.

4. Korban tidak melawan saat dipukul

Hendra mengaku, bahwa dirinya telah dipukul sebanyak tiga kali oleh seseorang yang menggunakan pelat mobil dinal Polri tersebut.

Selain itu, pelaku juga disebut sempat menodongkan benda diduga senjata api yang dibawanya ketika berjalan menghampiri korban.

"Kalau dibilang syok, ya syok banget ya. Jadi ngeri juga sekarang di jalan nyalip-nyalip," ujar Hendra dilansir dari Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

"Ya namanya di jalan, salip disalip ya wajarlah enggak usah pakai emosi. Cuma saya enggak tahu dia ada masalah apa sampai segitunya ngamuknya," sambung dia.

Selain syok, Hendra juga trauma atas peristiwa yang dialaminya. Apalagi awalnya dia menduga pelaku merupakan anggota polisi karena pelat nomor yang terpasang di mobilnya.

5. Pelaku ancam catat pelat nomor korban

Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu, bahkan mengancam akan mencatat pelat nomor mobil Hendra. Sembari memaki dan memukul korban, pelaku terekam membawa sepucuk senjata api.

"Saya awalnya enggak tahu itu mobil polisi, cuma pas malang itu motong jalan saya wah ternyata polisi ya sudah saya enggak berani," kata Hendra.

Sementara itu, setelah divisum karena pukulan yang diterimanya korban mengalami luka memar di wajahnya.

(Sumber: Kompas.com/Tria Sutrisna, Zintan Prihatini | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina, Larissa Huda)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/05/180000865/5-fakta-pengemudi-mobil-pelat-polisi-todong-pistol-dan-pukul-sopir-taksi

Terkini Lainnya

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke