Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Pemotor di Kediri Beli Pertamax Rp 500, Pertamina: Meski Uang Seadanya, Tetap Beli BBM Berkualitas

KOMPAS.com - Video yang merekam pemotor mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax senilai Rp 500, viral di media sosial.

Video berdurasi 39 detik itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram @jakarta.keras, pada Sabtu (22/4/2023).

Tampak dalam video, petugas melayani pengendara motor yang membeli Pertamax seharga Rp 500.

Bukan hanya memberikan uang logam Rp 500 setelah dua detik pengisian BBM, pemotor juga meminta nota pembelian kepada petugas.

"Mas, tuku limangatus oleh ra? (Beli Rp 500 boleh tidak)," kata pemotor dalam video.

"Boleh, boleh," jawab petugas SPBU.

Pengendara roda dua dalam rekaman pun sempat bertanya apakah tindakannya memalukan. Namun, petugas menepis anggapan tersebut.

"Duweku samono duite (Aku cuma punya uang segitu)," ujar pemotor.

Unggahan ini turut menuai perhatian hingga menarik Menteri BUMN Erick Thohir untuk berkomentar.

"Alhamdulillah sudah lolos uji kesabaran," tulis Erick menggunakan akun Instagram @erickthohir.

Adapun hingga Senin (24/4/2023) sore, video beli Pertamax Rp 500 ini telah mendapat 158.937 suka dan lebih dari 2.300 komentar dari warganet.

Lantas, bagaimana tanggapan Pertamina?

Pertamina apresiasi konsumen dan petugas

Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan, memaknai video viral yang beredar sebagai hiburan.

Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi di Jabon, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, persisnya di SPBU 54.641.43.

Kendati kemungkinan hanya merupakan konten, pihaknya tetap mengapresiasi konsumen dan petugas SPBU dalam video.

"Di tengah banyak orang yang mungkin masih membeli BBM jenis subsidi, dia meskipun dengan uang yang seadanya tetap belinya bahan bakar berkualitas seperti Pertamax," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/4/2023).

Banyaknya warganet yang mengapresiasi kesabaran operator SPBU, turut membuat Pertamina berencana memberikan apresiasi kepada pria bernama Irvan Sahrudi itu.

"Ketika kita tanya operatornya, operatornya juga tidak tahu kalau itu ternyata buat konten," kata Taufiq.

Di sisi lain, dia menegaskan, penggunaan ponsel untuk merekam selama di SPBU bukanlah suatu masalah, terutama untuk perangkat keluaran terbaru.

Hal tersebut berbeda dengan pemakaian ponsel untuk menelepon, yang akan mengantarkan sinyal dan dapat memicu kebakaran.

Konsumen bisa bayar non-tunai

Lebih lanjut Taufiq menjelaskan, Pertamina tetap melayani konsumen berapa pun nominalnya, terutama konsumen yang mengisi kendaraan dengan bahan bakar berkualitas.

Namun, menurut dia, akan lebih baik apabila konsumen menggunakan pembayaran non-tunai melalui MyPertamina apabila ribet membawa uang tunai.

"Kadang kalau isi kan digitnya tidak selalu persis sesuai yang diharapkan, kadang-kadang ada (kelebihan) berapa puluh (perak). Itu bisa diatasi dengan pembelian menggunakan e-wallet dan bank-bank yang sudah terkoneksi dengan MyPertamina," tuturnya.

Bukan hanya itu, Taufiq turut menyampaikan, MyPertamina saat ini sudah bisa digunakan di hampir seluruh wilayah Indonesia.

"Kecuali, misalnya, di daerah BBM satu harga di pedalaman, pegunungan, yang memang kita belum mendistribusikan penugasan di daerah itu, infrastrukturnya belum ada, sinyal belum masuk," tandasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/24/191500065/video-viral-pemotor-di-kediri-beli-pertamax-rp-500-pertamina--meski-uang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke