Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Hari Kartini dan 30 Link Twibbon untuk Memperingatinya...

Kartini merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang bergerak dalam emansipasi perempuan.

Berkat dirinya, kini perempuan di Indonesia sudah dianggap setara dengan peran laki-laki di kehidupan masyarakat.

Lantas, bagaimana sejarah dan sosok dari Kartini?

Awal mula Hari Kartini

Dilansir dari Kompas.com (2020), peringatan Hari Kartini berawal dari adanya Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) No 108 Tahun 1964 pada 2 Mei 1964.

Berdasarkan Kepres di masa Presiden Soekarno tersebut, Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Selanjutnya, dalam surat yang sama, Soekarno juga menetapkan peringatan Hari Kartini sebagai hari besar Nasional yang jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya.

Tanggal tersebut dipilih sesuai dengan hari lahir RA Kartini.

Raden Ajeng Kartini lahir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada 21 Januari 1879.

Kartini adalah putri tertua dari keturunan keluarga ningrat Jawa atau istilahnya keluarga priayi. Dengan kata lain, ia menyandang predikat sebagai kasta bangsawan di kala itu.

Ayahnya seorang Bupati Jepara yang bernama Raden Mas Sosriningrat. Sedangkan sang Ibu bernama MA Ngasirah yaitu putri anak dari seorang guru agama di Teluwakur, Jepara.

Tidak hanya pesohor di kala itu, keluarga Kartini dikenal cerdas.

Sang kakek, Pangeran Ario Tjondronegoro IV adalah sosok cerdas yang diangkat menjadi bupati di usia 25 tahun.

Emansipasi perempuan

Raden Ajeng Kartini adalah salah satu pahlawan perempuan Indonesia yang berkat pemikirannya membuat emansipasi wanita kian meluaskan peran perempuan.

Hal tersebut karena, pada masa kolonial, perempuan terikat dengan norma-norma budaya patriartki dalam kehidupannya sebagai perempuan Jawa. Di mana, peran perempuan dianggap tak setara dengan laki-laki.

Pemikirannya yang lugas menentang budaya turun temurun tentang peran perempuan yang lazimnya hanya menjalani kehidupan sebagai istri, ibu, dan dianggap tak mampu melakoni peran laki-laki.

Pengamat Sejarah Edy Tegoeh Joelijanto mengatakan bahwa RA Kartini ingin menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya 'konco wingking'.

Artinya, perempuan bisa berperan lebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam bidang pendidikan.

"Perempuan juga bisa menentukan pilihan hidup, tak harus atas paksaan orantua dan perempuan juga bisa sekolah setinggi-tingginya," kata Edy dikutip dari Kompas.com (21/4/2021).

Dalam memperingati perayaan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2023, masyarakat bisa menggunakan twibbon yang diunggah di media sosial untuk merayakannya.

Berikut link donwload twibbon Hari Kartini 2023:

Cara menggunakan twibbon Hari Kartini

Jika ingin membuat twibbon Hari Kartini 2023 menggunakan foto Anda, berikut ini langkah-langkah untuk membuatnya:

(Sumber: Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas| Editor: Dony Aprian, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/20/201500465/sejarah-hari-kartini-dan-30-link-twibbon-untuk-memperingatinya-

Terkini Lainnya

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke