Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Tradisi Lampu Colok Bengkalis, Berpendar Mulai Malam Ke-27 Ramadhan

Keramaian tersebut berawal dari unggahan akun Twitter ini pada Senin (17/4/2023).

Pengunggah membagikan gambar rangkaian lampu berbentuk masjid yang bersinar terang di tengah kegelapan malam.

Menanggapi unggahan itu, warganet lainnya ikut membagikan foto-foto lampu serupa. Mereka menyatakan lampu itu berada di berbagai wilayah, seperti Bengkalis atau Dumai di Provinsi Riau serta di perbatasan Pontianak dan Kuburaya, Kalimantan Barat.

Hingga Selasa (18/4/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 257.700 kali, disukai 6.652 akun Twitter, dan dibagikan 361 kali.

Lalu, sebenarnya apa itu tradisi lampu colok yang berbentuk masjid?

Lampu colok Bengkalis

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen menjelaskan bahwa tradisi lampu colok atau pelita ini merupakan budaya di daerah-daerah pesisir pusat agama Islam di Indonesia.

"Misalnya di Provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi, dan Kalimantan," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (18/4/2023).

Lebih lanjut, Raja mengungkapkan bahwa tradisi lampu colok sudah ada di antara masyarakat Kabupaten Bengkalis secara turun temurun, paling tidak berusia 50 tahun.

Lampu ini akan dipasang setiap malam ke-27 di bulan Ramadhan dan berakhir ketika malam takbiran. Total, lampu colok akan bersinar di Bengkalis selama tiga hari.

Lokasi pemasangan lampu colok biasanya ada di gerbang desa maupun halaman atau lapangan yang luas. Satu desa di Bengkalis bahkan bisa membuat tiga hingga empat lampu colok.

"Lampu Colok Bengkalis memiliki makna nilai gotong royong, kebersamaan antar masyarakat, dan nilai seni untuk memberikan penerangan di malam 27 Ramadhan," jelas Raja.

Nilai gotong royong ini terlihat dari usaha masyarakat membangun lampu colok bersama-sama.

Satu bangunan lampu colok di Bengkalis bisa memiliki luas hingga 5-6 meter dengan tinggi belasan meter. Setidaknya butuh waktu satu bulan untuk menyelesaikan rangkaian lampu yang umumnya berbentuk masjid ini.

Raja menambahkan, tradisi lampu colok ini awalnya hanya untuk penerangan. Sekarang, pembuatannya juga dilakukan dengan tujuan kesenian. Bahkan, lampu colok juga semakin berkembang menjadi berbentuk tiga dimensi.

Menurutnya, ada berbagai persyaratan agar suatu budaya dapat diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Syarat itu antara lain berupa suatu budaya yang minimal berusia dua generasi atau 50 tahun, ada maestro pembuatnya, dilengkapi foto dan video budaya tersebut, serta dilakukan kajian dari Kemendikbud.

"Alhamdulillah, tahun 2021 ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia," lanjut Raja.

Berdasarkan data dari Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud, lampu colok Bengkalis merupakan warisan budaya dengan nomor registrasi 202101350 di bawah domain Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan.

Setelah resmi menjadi warisan budaya asal Riau, Pemerintah Provinsi Riau wajib melakukan pembinaan terhadap masyarakat.

Salah satunya dilakukan dengan mengadakan berbagai lomba pembuatan lampu colok dari tingkat desa hingga antar-daerah.

"Dari amanat gubernur, lampu colok dilombakan antar-dinas perangkat daerah di Riau dan untuk umum di Pekanbaru. Tahun ini masuk penyelenggaraan tahun ketiga," ungkap Raja.

Di tahun ini, Raja bersama Dinas Kebudayaan Riau telah mengadakan perlombaan lampu colok pada Minggu (17/4/2023). Ia memperkirakan ada ratusan lampu colok yang dibuat pada tahun ini.

Proses pembuatan lampu colok

Raja juga menjelaskan proses pembuatan lampu colok ini. Berikut tahapan-tahapannya:

1. Mencari kayu ke hutan bersama-sama.
2. Sekitar 7-10 orang berkumpul untuk mempersiapkan bahan-bahan membuat lampu colok, seperti kaleng, kawat duri, kawat punai, kawat halus, sumbu kompor, paku, serta minyak tanah.
3. Selanjutnya, warga akan mengerjakan lampu colok bersama-sama berdasarkan pembagian tugasnya.
4. Kaleng atau botol dibagi dua, dibersihkan, lalu diberi sumbu dengan bahan bakar campuran minyak atau solar.
5. Lampu colok yang sudah dipasang di gerbang desa atau lapangan luas kemudian dinyalakan.

"Dulu dibiarkan sampai habis minyaknya dan mati sendiri. Sekarang, mulai habis Maghrib dinyalakan sampai pukul 00.00 dimatikan. Itupun berlangsung selama tiga malam berturut-turut, mulai malam 27 sampai takbiran," jelas Raja.

Ia mengungkapkan bahwa warga belajar sendiri membuat lampu colok hingga menjadi kebiasaan. Dari kebiasaan, warga menjadi mahir bahkan kini ada orang yang berprofesi sebagai pembuat lampu colok.

"Mereka belajar bagaimana lampu colok tidak padam saat disaksikan, bagaimana campuran minyak dan solar, bagaimana terkena angin badai tidak padam," pungkasnya.

Sejarah lampu colok

Dilansir dari situs Warisan Budaya Takbenda Kemendikbud, masyarakat di Kabupaten Bengkalis kuno meyakini para arwah leluhur akan berkunjung ke sanak saudara menjelang malam Lebaran.

Untuk itulah perlu adanya penerangan di halaman rumah dan jalan agar para arwah tidak tersesat.

Kenyataannya, tradisi lampu colok di Bengkalis berfungsi sebagai penerang jalan bagi warga yang akan membayar zakat fitrah ke rumah pemimpin masyarakat atau Pak Lebai serta sebagai penerang jalan bagi masyarakat menuju masjid atau surau.

Lampu ini awalnya terbuat dari potongan bambu yang diberi lubang dan diisi dengan sumbu berminyak tanah. Sumbu akan dinyalakan seperti obor.

Seiring waktu, tradisi lampu colok di Bengkalis mengalami perubahan dan kemajuan yang pesat sekitar 1980-an.

Contoh bentuk yang sering dipilih, yaitu miniatur masjid, lafaz Allah, ayat suci Al Quran, dan berbagai bentuk menarik lainnya.

Meskipun pembuatan colok di Bengkalis sudah mengalami kemajuan, makna, nilai-nilai, serta fungsinya masih terpelihara dan terjaga.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/18/141500865/mengenal-tradisi-lampu-colok-bengkalis-berpendar-mulai-malam-ke-27-ramadhan

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke