Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Twit soal Pengendara Rubicon Aniaya Pria di Pesanggrahan, Begini Kronologi dan Kondisi Korban

KOMPAS.com - Utas soal dugaan penganiayaan yang dilakukan pengendara Rubicon kepada seorang pria di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan viral di media sosial, Twitter.

Twit tersebut diunggah oleh akun @addtaufiq pada Selasa (21/2/2023). 

"Kendaraan bernopol plat palsu ini dipakai untuk membawa anak teman saya untuk dianiaya.
Pelaku berjumlah 3 orang. Silahkan diusut Jendral @ListyoSigitP @DivHumas_Polri @Jatanraspoldamj @PolresJaksel," tulis pengunggah.

Dalam utas itu disebutkan bahwa penganiayaan terjadi pada Senin (20/2/2023).

Hingga Rabu (22/2/2023), utas tersebut telah dikomentari 162 warganet, dibagikan kepada 1.970 akun, dan disukai hingga 3.432 pengguna Twitter.

Penjelasan pengunggah

Pengunggah yang merupakan anggota GP Ansor, Taufiq mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi mata, pengeroyokan itu terjadi pada Senin (20/2/2023).

"Korban sedang bermain di rumah temannya, kemudian korban di WA mantan pacarnya yang mau mengembalikan kartu pelajar," kata Taufiq, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Saat itu, korban mendatangi rumah temannya. Namun, ternyata ada mobil jeep hitam tersebut sudah menunggu di depan.

"Ada 4 orang di dalam jeep," kata Taifiq.

Korban kemudian diajak ke sebuah gang kosong.

"Di situ korban dianiaya 2 orang pelaku yang saat ini berhasil ditangkap dan ditahan di polsek Pesanggrahan Jaksel," terangnya.

Keterangan polisi

Menindaklanjuti laporan kasus dugaan penganiayaan itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam mengonfirmasi adanya laporan terkait tindak tersebut.

Pelaku berinisial MDS. Dia menganiaya CDS yang belakangan diketahui bernama David.

Korban diketahui masih duduk di salah satu Sekolah Menengah Atas tingkat 2.

Berdasarkan keterangan Ade, David dianiaya oleh MDS di depan rumah temannya, MR, di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard, Senin (20/2/2023).

"MDS mendatangi rumah MR di Komplek Grand Permata setelah mendapat kabar bahwa korban sedang bermain di sana. MDS awalnya hanya meminta klarifikasi kepada korban soal laporan yang didapat dari saudari A," ungkap Ade Ary, dilansir dari Kompas.com, Rabu (22/2/2023)

"Namun klarifikasi tersebut berujung pada perdebatan dan MDS akhirnya menganiaya korban di depan rumah MR," sambung Ade Ary.

Korban sempat tersungkur usai mendapat tindak penganiayaan dari MDS.

Melihat korban yang tidak berdaya, orang tua MR yang kebetulan berada di dalam rumah mencoba untuk melerai mereka.

Korban segera dilarikan ke RS Medika oleh ayah teman korban karena mengalami luka serius pada bagian muka sebelah kanan.

Kondisi korban

Ketua GP Ansor DKI Jakarta M Ainul Yaqin mengatakan, David merupakan anak dari tim Cyber PP GP Ansor.

"Anaknya Sahabat Jhonatan, Pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor," ucapnya, masih dari sumber yang sama.

"Beliau saat ini menjabat sebagai tim Cyber PP GP Ansor," lanjut dia.

David dilaporkan mengalami luka robek di bagian bibir, pipi sebelah kanan, telinga sebelah kanan, hingga kepala.

Anggota GP Ansor, Taufiq mengungkapkan bahwa saat ini David masih dirawat di ICU RS Medika dan belum sadarkan diri.

"Sampai saat ini 21 Februari 2023 korban masih dirawat di ICU dan belum sadar karena luka yang cukup serius," terang dia.

Taufiq mengaku belum melihat langsung kondisi David lantaran hanya pihak keluarga saja yang diperbolehkan masuk ruang ICU.

Namun, berdasarkan keterangan yang diterimanya, David mengalami luka di bagian kepala dan muka hingga dada bagian dalam.

Pelaku ditetapkan sebagai tersangka

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam mengumumkan bahwa pelaku, MDS telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Selatan.

MDS terbukti melakukan penganiayaan terhadap CDS di Komplek Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).

"Tersangka telah ditahan," kata Ade.

Atas tindakannya tersebut, MDS didakwa dengan Pasal 351 KUHP.

Pihak kepolisian juga mengamankan sebuah mobil Jeep Rubicon yang dikendarai pelaku.

Ayah korban, Jonathan Wegik Latumahina yang merupakan Pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor melalui media sosialnya @seeksixsuck, mengaku tidak menempuh jalan damai.

"2 pelaku sudah di sel, tidak akan menempuh jalan damai. Proses hukum jalan terus, terimakasih sahabat LBH @Official_Ansor kawal kasus ini," tulisnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/22/151500265/viral-twit-soal-pengendara-rubicon-aniaya-pria-di-pesanggrahan-begini

Terkini Lainnya

Anak dan Pedangdut Diduga Kecipratan Duit Korupsi SYL, Bisakah Ikut Dijerat Pidana?

Anak dan Pedangdut Diduga Kecipratan Duit Korupsi SYL, Bisakah Ikut Dijerat Pidana?

Tren
Video Viral Anak Kecil Menangis di Pinggir Waduk Usai Ayahnya Tenggelam, Ini Kata Polisi

Video Viral Anak Kecil Menangis di Pinggir Waduk Usai Ayahnya Tenggelam, Ini Kata Polisi

Tren
'Chicha': Minuman Fermentasi dari Campuran Air Liur Manusia

"Chicha": Minuman Fermentasi dari Campuran Air Liur Manusia

Tren
Kronologi Penangkapan Pegi, Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon yang Buron 8 Tahun

Kronologi Penangkapan Pegi, Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon yang Buron 8 Tahun

Tren
Produk Susu Nol Gula Sukrosa tapi Tinggi Laktosa, Sehatkah Dikonsumsi?

Produk Susu Nol Gula Sukrosa tapi Tinggi Laktosa, Sehatkah Dikonsumsi?

Tren
7 Penyebab Sembelit pada Kucing Peliharaan, Pemilik Wajib Tahu

7 Penyebab Sembelit pada Kucing Peliharaan, Pemilik Wajib Tahu

Tren
Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Tren
Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Tren
Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Tren
Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Tren
8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

Tren
Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Tren
Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Tren
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Tren
Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke