Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PeduliLindungi Bakal Berubah Jadi SatuSehat, Manfaatnya Apa Saja?

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan bakal mengganti aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat Mobile.

Transformasi aplikasi yang selama masa pandemi digunakan untuk melacak penyebaran Covid-19 itu disebut akan memberikan manfaat yang lebih luas.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (20/2/2023), Chief Digital Transformasion Office Kementerian Kesehatan Setiaji mengungkapkan, perubahan aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat saat ini sedang masa transisi.

"Mudah-mudahan, 28 Februari kami akan meluncurkan menjadi SatuSehat Mobile," kata Setiaji.

Keberadaan aplikasi SatuSehat merupakan upaya menyederhanakan aplikasi kesehatan yang ada saat ini.

Sebelumnya, pada Juli 2022 Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin resmi meluncurkan integrasi program data rekam medis pasien ke dalam satu platform Indonesia Health Service (IHS) yang diberi nama SatuSehat.

Manfaat SatuSehat

Meski bakal berganti nama dan fungsi, masyarakat tidak perlu uninstall atau menghapus aplasi PeduliLindungi dari ponsel.

Setelah nanti berganti nama, aplikasi tersebut menurut Kemenkes akan memiliki manfaat yang luas bagi masyarakat, tidak hanya terkait Covid-19.

Aplikasi SatuSehat nantinya adalah aplikasi kesehatan umum yang menyimpan hampir seluruh rekam medis pengguna.

Rekam medis itu termasuk berbagai rekam vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium, hingga basis data stunting.

Hal ini akan memudahkan masyarakat dan tenaga medis dalam hal penyimpanan dan pertukaran data kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien.

Selain menyimpan rekam medis, aplikasi SatuSehat juga terintegrasi dengan apotek hingga rumah sakit.

SatuSehat diklaim lebih efisien

Menurut Menkes, dengan aplikasi SatuSehat, pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif.

Masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik bila harus berpindah rumah sakit.

Sebab, semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di SatuSehat.

Menkes memiliki target 32 rumah sakit daerah, puskesmas, laboratoriumm dan apotek sudah terintegrasi pada akhir 2023.

Selain fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium, dan apotek, Kemenkes juga berencana mengintegrasikan SatuSehat Mobile dengan BPJS Kesehatan.

Adapun data yang terintegrasi antara lain sistem pencatatan tuberkolosis, sistem pencatatan secara digital data kematian maternal dan perinatal, sistem rujukan nasional, imunisasi, serta kesehatan ibu dan anak.

Proses integrasi data ke platform SatuSehat akan dilakukan melalui beberapa fase berikut:

(Sumber: Kompas.com/Galuh Putri Riyanto I Editor: Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/20/190500365/pedulilindungi-bakal-berubah-jadi-satusehat-manfaatnya-apa-saja-

Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke