Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Twit Mahasiswa UMY Bisa KKN Sekaligus Umrah, Ini Penjelasan Kampus

KOMPAS.com - Sebuah twit yang menunjukkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bisa Kuliah Kerja Nyata (KKN) sekaligus umrah ramai di media sosial Twitter.

Twit tersebut diunggah oleh akun base ini dan sudah ditayangkan sebanyak 1,1 juta kali hingga Jumat (20/1/2023) sore.

"Seriusss ini KKN nya di Mekkah?!!," tulis pengunggah sembari menyertakan emoticon terkejut.

Dalam unggahannya, pengunggah turut menyertakan tangkapan layar unggahan seputar pelepasan KKN UMY di akun Instagram @umyogya.

"Alhamdulillah, Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY berhasil menerjunkan 2 skema KKN, yakni KKN Reguler dan KKN Recovery Cianjur sebanyak 2.663 mahasiswa," tulis UMY.

"Dikesempatan yang sama UMY juga merilis KKN plus-Umroh yang akan dilaksanakan di Kota Jeddah & Kota Mekkah untuk mendukung pendidikan masyarakat Indonesia yang ada di sana," sambung universitas tersebut.

Respons warganet

Pengguna Twitter lainnya lantas merespons unggahan yang menyebutkan mahasiswa UMY bisa KKN sekaligus umrah tersebut.

Sebagian dari mereka tertarik dengan program KKN tersebut bahkan mengapresiasi pihak kampus.

"Yaallah sambil umroh dong. Tp prokernya apa ya?" cuit akun ini.

"Skrg udah banyak banget program kampus merdeka kek KKN ke luar negri, pertukaran mahasiswa merdeka, dll. Kenapa sih, zaman aku kuliah nggk ada itu program apalg d kmpusku. Dulu pernah ikut daftar kegiatan model united nation, udah lolos tinggal cari sponsor, kagak tembus2," tulis akun ini.

"umy keren parah dah...dulu bukak cabang di korsel... sekarang ngirim kkn umroh," balas akun yang lain.

Lantas, benarkah hal itu?

Penjelasan UMY

Saat dikonfirmasi, Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY Aris Slamet Widodo, membenarkan terkait informasi adanya KKN mahasiswa sekaligus umrah yang beredar di Twitter tersebut.

Dari term of reference (ToR) yang dikirimkannya, LPM UMY berencana melaksanakan KKN di sekolah Indonesia di Arab Saudi.

Ada dua sekolah Indonesia di negara tersebut, yaitu berada di Mekkah dan Jeddah.

Jumlah murid di Sekolah Indonesia Jeddah mencapai 1.035 murid dan 356 murid di Sekolah Indonesia Mekkah.

Jenjang sekolah meliputi sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

"Sebagian besar murid di Sekolah Indonesia di Arab Saudi merupakan anak-anak dari pekerja migran Indonesia (PMI) dan Komunitas Diaspora Indonesia (KDI) yang menetap di Arab Saudi," kata Aris.

Aris menjelaskan bahwa tujuan KKN sekaligus umrah tersebut bertujuan guna meningkatkan kualitas sivitas akademika di Sekolah Indonesia Jeddah dan Mekkah.

Nantinya, KKN internasional tersebut dilaksanakan sebanyak empat periode dalam satu tahun.

KKN internasional bakal digelar pada Mei, Juli, September, dan Desember 2023.

Adapun mahasiswa UMY yang berkesempatan mengikuti KKN sekaligus umrah ini diarahkan untuk:

Syarat peserta KKN

Aris mengatakan, peserta KKN di Arab Saudi tersebut adalah mahasiswa dan mahasiswi UMY yang memenuhi persyaratan.

Mereka diwajibkan memenuhi syarat secara administrasi sekaligus bersedia menanggung biaya transportasi dan loving cost.

Target dari program tersebut sebanyak 20 mahassiwa dan mahasiswi untuk lokasi Jeddah dan Mekkah dalam satu periode.

Nantinya, mahasiswa akan mengikuti KKN selama 28 hari dalam satu periode dan didampingi dua dosen pembimbing lapangan (DPL) yang ditunjuk oleh Rektor UMY.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/21/110400165/ramai-soal-twit-mahasiswa-umy-bisa-kkn-sekaligus-umrah-ini-penjelasan

Terkini Lainnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke