KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut bahwa makan semangkuk nasi sama saja dengan mengonsumsi 2-3 sendok makan gula pasir, ramai menjadi perbincangan di media sosial.
Unggahan yang diunggah oleh akun Instagram itu bernarasi solusi dari perut buncit serta untuk mengatasi penyakit adalah dengan berhenti makan nasi.
"Siapa tau lupa, makan nasi putih pulen dan hangat sama persis seperti makan gula pasir," tertulis dalam foto unggahan pengunggah tersebut.
Berikut isi caption-nya:
"Bahkan semangkuk nasi sama saja seperti menelan 2-3 sdm gula pasir sekaligus! Sekarang kalian tau khan penyakit & perut buncit itu datangnya dari mana.
Solusinya? Stop makan nasi putih. Itu akan membereskan banyak sekali masalah kesehatan yang bisa timbul dari konsumsi nasi putih yang terus menerus.Mau kalian bilang makan nasi putih sudah jadi “budaya” kita orang Indonesia atau mau dicuekin sekalipun, ujung-ujungnya kalian sendiri yang akan kena kencing manis, kolesterol tinggi, fatty liver, dan obesitas sentral kalau tidak mau berubah.Ingat, kalian mau komplain apapun, jawaban saya tetap sama, yaitu nasi putih TIDAK PERLU dikonsumsi. Jangan dikurangi porsinya, tapi hilangkan atau gantikan sepenuhnya dengan karbohidrat kompleks yang lain," ujar keterangan dari postingan yang ramai tersebut
Lantas, benarkah makan nasi putih sama saja dengan makan gula pasir?
Simak, penjelasan ahli gizi berikut:
Penjelasan ahli gizi
Menjawab pertanyaan tersebut, Kompas.com menghubungi ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen.
Tan menjelaskan, makan nasi putih tidak sama dengan makan gula pasir.
Ia mengatakan, beras merupakan karbohidrat kompleks. Sementara gula pasir merupakan karbohidrat simpleks.
"Walaupun saya bukan penganjur nasi putih, tapi tolong ingat beras itu karbo kompleks dan gula pasir itu karbo simpleks," ujar Tan, saat dihubungi Kompas.com, sabtu (31/12/2022).
Dokter Tan menjelaskan bahwa pada gula, nol kandungan gizinya. Namun, pada nasi putih masih terdapat sejumlah kandungan gizi.
Dalam 100 gram nasi putih terkandung berbagai kandungan gizi, seperti:
Tan menjelaskan, karbohidrat kompleks memiliki rantai molekul gula yang panjang, sehingga tubuh memerlukan waktu lebih lama bagi untuk mencerna dan menyerapnya.
Akibatnya, saat konsumsi karbohidrat kompleks, tidak timbul lonjakan kadar gula dalam darah dalam waktu cepat.
Menurutnya, gula merupakan karbohidrat simpleks, karena hanya terdiri satu gugus molekul saja, yakni glukosa. Tak ada yang lainnya.
Apakah nasi putih sebabkan penyakit dan perut buncit?
Menjawab soal anggapan nasi putih dapat menyebabkan penyakit dan perut buncit, Tan tidak membenarkan hal tersebut.
"Tidak benar," ujarnya.
Dia mengatakan, jika memiliki penyakit maupun perut buncit, maka yang harus ditelusuri adalah total seluruh asupan sehari-hari dan olah raganya.
"Dalam kesehatan tidak ada 1 kontributor murni tertuduh utama," terangnya.
Tan menjelaskan, pada dasarnya beras maupun gula bisa membuat gula darah naik, tetapi karbohidrat simplekslah yang akan sangat cepat.
Dia mengatakan, konsumsi nasi pulen dan hangat tak akan menjadi masalah bagi kesehatan, selama yang bersangkutan tak berisiko mengalami diabetes ataupun kegemukan.
Namun, jika memiliki risiko, maka sebaiknya membatasi.
Lebih lanjut, bagi yang ingin tetap sehat dan tak memiliki perut buncit, maka yang bisa dilakukan adalah mengikuti pola makan seimbang.
Selain itu, singkirkan cara masak yang tidak sehat termasuk digoreng.
"Batasi gula, garam, lemak. Olahraga 30 menit setiap hari," ujarnya.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/31/180100065/ramai-soal-makan-nasi-putih-sama-saja-dengan-makan-gula-benarkah-