Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Google Kembangkan Aplikasi untuk Baca Tulisan Dokter, seperti Apa Persisnya?

KOMPAS.com - Salah satu persoalan rumit para pasien adalah membaca dan memahami resep yang dituliskan dokter.

Masalah ini telah ada selama beberapa dekade dan banyak perusahaan teknologi telah berusaha menyelesaikannya dengan sedikit atau tanpa hasil.

Sekarang, Google mencoba menerjemahkan teks-teks yang tak terduga itu.

Selama konferensi tahunannya di India pada Senin (19/12/2022), raksasa pencarian itu mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan apoteker untuk mencari cara menguraikan tulisan tangan dokter.

Dikutip dari Tech Crunch, fitur tersebut saat ini masih prototipe penelitian dan belum siap untuk umum.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar resep atau mengunggahnya dari galeri foto.

Seorang eksekutif Google menjelaskan, aplikasi akan mendeteksi dan menyorot obat-obatan yang disebutkan dalam catatan setelah gambar diproses.

"Ini akan bertindak sebagai teknologi bantuan untuk mendigitalkan dokumen medis tulisan tangan dengan menambah manusia dalam lingkaran seperti apoteker," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

"Namun, tidak ada keputusan yang akan dibuat hanya berdasarkan output yang disediakan oleh teknologi ini," sambungnya.

Google for India adalah acara tahunan perusahaan di pasar Asia Selatan, tempat acara ini menampilkan lusinan perkembangan baru.

Perusahaan juga mengatakan sedang mengerjakan satu model terpadu untuk mencakup lebih dari 100 bahasa India untuk ucapan dan teks.

Mengutip The National Medical Journal of India, alasan paling umum untuk tulisan tangan yang tidak terbaca adalah banyaknya pasien yang harus diperiksa.

Karena itu, catatan yang harus ditulis dan resep diberikan dalam waktu singkat.

Sebuah studi terkontrol menunjukkan bahwa dokter memiliki tulisan tangan yang tidak lebih buruk daripada sekelompok tenaga kesehatan lainnya dan jauh lebih baik daripada para eksekutif perawatan kesehatan.

Temuan mengejutkan dari penelitian lain adalah keterbacaan yang buruk terbatas pada huruf alfabet daripada angka.

Hal ini mungkin mencerminkan pentingnya keterbacaan dosis obat daripada nama yang ditekankan oleh dokter.

Untungnya, tulisan tangan yang buruk kini tidak lagi menjadi masalah.

Sebab, banyak dokter beralih ke rekam medis elektronik untuk mengurangi kesalahan pembacaan, bahkan untuk resep.

Beberapa negara bahkan secara hukum mewajibkan dokter untuk mengirimkan resep secara elektronik, alih-alih melalui slip tulisan tangan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/21/125100965/google-kembangkan-aplikasi-untuk-baca-tulisan-dokter-seperti-apa-persisnya-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke