KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Senin (24/10/2022).
Informasi seputar daftar obat sirup yang aman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendominasi pemberitaan.
Diketahui, obat sirup dengan cemaran EG dan DEG menjadi salah satu dugaan penyebab gangguan ginjal akut progresif atipikal yang menyerang anak-anak.
Selain perihal obat sirup, informasi seputar gejala diabetes, gerhana Matahari 25 Oktober hingga daftar ponsel yang tak bisa lagi gunakan WhatsApp juga menarik perhatian publik.
Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Senin (24/10/2022) hingga Selasa (25/10/2022) pagi:
1. Daftar obat sirup aman menurut BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis daftar obat sirup yang aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penelusuran data registrasi pada seluruh obat bentuk sirup dan drops.
Dari penelusuran tersebut, ditemukan 133 obat aman untuk digunakan sepanjang sesuai aturan.
Sebanyak 133 produk obat sirup tersebut juga terbukti tidak menggunakan empat bahan pelarut yang berkaitan dengan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Keempat pelarut tersebut, yakni propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol.
Informasi soal daftar obat sirup aman menurut BPOM dapat disimak pada berita berikut:
Daftar Obat Sirup Aman Menurut BPOM per 23 Oktober 2022
2. Temuan 23 obat aman dari pasien gagal ginjal
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis 23 obat sirup yang aman digunakan dari 102 produk obat dari rumah pasien gagal ginjal akut misterius pada Minggu (23/10/2022).
Puluhan produk obat tersebut aman karena dipastikan tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap ada 102 produk obat yang digunakan pasien. Data itu disampaikan pada 21 Oktober 2022.
Informasi lebih lengkap terkait 23 obat aman dapat disimak pada berita berikut:
BPOM Rilis 23 Obat Aman Digunakan dari 102 Obat di Rumah Pasien Gagal Ginjal
Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) tinggi di dalam aliran darah.
Menurut Mayo Clinic, penyebab diabetes bervariasi sesuai dengan jenisnya.
Namun, pada umumnya, penyebab utama diabetes adalah kelebihan gula di dalam darah.
Penyakit ini kerap dikenal dengan silent killer karena penderitanya sering tidak merasakan gejala apa-apa.
Kendati demikian, ada beberapa gejala diabetes yang umumnya dirasakan oleh penderita, salah satunya yang muncul di jari hingga kuku tangan.
Lantas, bagaimana gejalanya?
Informasi selengkapnya perihal gejala diabetes yang muncul di jari dan kuku tangan dapat disimak pada berita berikut:
Kenali Gejala Diabees yang Muncul di Jari dan Kuku Tangan
Gerhana matahari menjadi salah satu fenomena astronomi paling ditunggu.
Tahun ini, gerhana matahari terakhir merupakan gerhana matahari sebagian, dan akan terjadi pada 25 Oktober 2022.
Gerhana matahari terjadi saat Bumi, Bulan, dan Matahari berada di garis sejajar.
Kemudian, bayangan bulan jatuh di Bumi dan menutupi Matahari.
Disebut gerhana total jika bayangan bulan menutupi Matahari dengan sempurna.
Namun, jika bayangan bulan hanya mampu menutup sebagian Matahari, fenomena ini dinamakan gerhana Matahari sebagian.
Informasi selengkapnya soal Gerhana Matahari 25 Oktober dapat disimak pada berita berikut:
Gerhana Matahari Akan Terjadi 25 Oktober 2022, Bisakah Dilihat dari Indonesia?
Sejumlah ponsel tidak bisa lagi menggunakan aplikasi WhatsApp mulai Senin, 24 Oktober 2022.
Hal itu karena WhatsApp telah mengumumkan menghentikan dukungan untuk beberapa perangkat Android dan iOS mulai Senin.
Oleh karena itu masyarakat perlu mengecek daftar ponsel tersebut sebelum membelinya.
Informasi selengkapnya soal daftar ponsel yang tak lagi bisa gunakan WhatsApp dapat disimak pada berita berikut:
Daftar Ponsel yang Tak Bisa Lagi Pakai WhatsApp Mulai Hari Ini
https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/25/054744165/populer-tren-daftar-sirup-aman-dari-bpom-daftar-ponsel-yang-tak-bisa-lagi