Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Badai Meteor Langka Akan Terjadi Petang Ini, Ini Cara Menyaksikannya

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang mengungkapkan bahwa badai meteor itu merupakan bagian dari hujan meteor Tau Herculid.

"Sebenarnya, hujan meteor Tau Herculid sudah aktif sejak 1930, pertama kali teramati dari Observatorium Kwasan di Kyoto. Tanggal aktifnya 19 Mei hingga 19 Juni dengan puncak hujan meteor terjadi pada 9 Juni," kata Andi pada Kompas.com, Selasa (31/5/2022).

Lanjutnya, induk/sumber dari hujan meteor Tau Herculid berasal dari Komet Schwassmann-Wachmann 3.

"Yang tanggal 31 Mei itu adalah 'outburst' atau badai meteor yang muncul dari pecahan induknya," ungkap Andi.

Kapan badai meteor langka terjadi?

Andi menjelaskan, badai meteor akan terjadi pada 31 Mei pukul 4-5 Universal Time (11-12 WIB).

Di Indonesia, titik radian (titik kemunculan meteor) sudah terbenam, baru dapat disaksikan di Indonesia petang nanti setelah magrib, sekitar pukul 18.30 waktu setempat (sesuai lokasi pengamatan masing-masing) dari arah timur laut.

"Berkulminasi di arah utara pukul 22.30 waktu setempat (sesuai lokasi pengamatan masing-masing) dan terbenam di arah barat laut saat subuh, sekitar pukul 4.30 waktu setempat (sesuai lokasi pengamatan masing-masing)," imbuh Andi.

Sementara itu di Amerika Serikat, saat ini memang dapat menyaksikan pecahan komet induk hujan meteor Tau Herculid, karena di pantai barat Amerika sudah menunjukkan pukul 00.00 di New York atau 20.00 di Los Angeles.

Andi juga menjelaskan, karena baru bisa disaksikan mulai malam ini, badai meteor yang terlihat mungkin tidak sebanyak di Amerika.

"Masih ada sisa-sisanya, tidak sebanyak saat diamati di Amerika saat ini," ujar Andi.

Hujan meteor Tau Herculid

Hujan meteor Tau Herculid terjadi setiap tahun. Sementara itu, outburst atau badai meteor ini hanya terjadi sewaktu-waktu (non periodik).

Dia mengatakan, badai meteor ini bisa dilihat bagi yang beruntung, karena kejadian ini langka.

"Iya, soalnya memang langka dan tempo-tempo," ungkap Andi.

Terkait tips menyaksikan badai meteor ini menurut Andi sama seperti mengamati hujan meteor pada umumnya.

"Pastikan cuaca cerah, bebas dari penghalang, bebas dari polusi cahaya,"

Selain itu, dia mengatakan tidak perlu menggunakan teropong agar medan pandangnya bisa lebih luas.

Jika ingin merekam dalam bentuk video, maka bisa gunakan allsky camera yang medan pandangnya 360 derajat.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/31/154500665/badai-meteor-langka-akan-terjadi-petang-ini-ini-cara-menyaksikannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke