Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Alin Panglima, Jual Ginjal untuk Bangun Jembatan Desa yang Mangkrak 16 Tahun

KOMPAS.com - Media sosial belakangan diramaikan dengan unggahan seorang warganet yang ingin menjual ginjal untuk pembangunan jembatan.

Melalui akun Facebook-nya, Alin Panglima mengaku ingin membantu pembangunan jembatan Goyo yang sudah mangkrak selama 16 tahun.

"Soalnya dana daerah katanya ndak cukup untuk membiayai pembangunan jembatan yang sudah 16 tahun mangkrak. Mungkin "ginjal" saya bisa sedikit membantu," tulis Alin.

Ia juga mengunggah dirinya sedang membentangkan tulisan "Saya mau jual ginjal untuk pembuatan jembatan Gayo" persis di depan jembatan yang mangkrak.

Saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/5/2022), Alin pun menceritakan keprihatinannya atas kondisi jembatan yang tak kunjung dibangun.

Jembatan Goyo tersebut berada di Desa Ollot 2, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara.

Menurutnya, warga sudah lama mengusulkan pembangunan jembatan, tapi tak pernah dihiraukan.

"Orang-orang tua sudah mengusulkan ini sejak lama, tapi masih tak diindahkan. Padahal sudah jadi program pemerintah, tapi tidak diseriusi," kata Alin.

"Jadi daripada hanyut tiangnya maka saya inisiatif jual ginjal sebagai bentuk protes dan kritik," tambahnya.

Ia menjelaskan, pemerintah setempat beralasan bahwa dana daerah tidak mencukupi untuk membangun jembatan tersebut.

Bagi masyarakat sekitar, jembatan itu merupakan akses penting karena menghubungkan antara desa dengan kebun.

Tanpa ada jembatan itu, warga harus mengeluarkan ongkos tambahan, sehingga tak banyak mendapat keuntungan dari hasil kebun.

"Banyak hasil alam di Goyo, tapi karena akses, maka hasil alam hanya cukup untuk biaya ojek," jelas dia.

Untuk pergi ke kebun, warga setempat harus menyeberangi sungai menggunakan rakit dengan ongkos Rp 3.000 untuk sekali jalan.

Artinya, warga harus membayar minimal Rp 6.000 apabila akan pulang pergi ke kebun.

"Kalau sungai banjir dan meluap biayanya jadi Rp 10.000, itu pun belum tentu bisa lewat," ujarnya.

Selain itu, warga juga harus bertaruh nyawa ketika menyeberangi sungai, karena kecelakaan kerap terjadi khususnya ketika hujan.

Setelah unggahan tersebut, Alin yang merupakan seorang mahasiswi IAIN Sultan Amai Gorontalo ini mengaku banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

"Bantu doanya biar jembatan lekas jadi," tutupnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/12/140500465/kisah-alin-panglima-jual-ginjal-untuk-bangun-jembatan-desa-yang-mangkrak-16

Terkini Lainnya

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke