Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Pertalite Kosong di Sejumlah SPBU Usai Harga Pertamax Naik, Ini Kata Pertamina

KOMPAS.com - Sejumlah warganet di media sosial menginformasikan bahwa bahan bakar minyak (BBM) Pertalite kosong di sejumlah SPBU.

Salah satunya diungkapkan oleh akun Facebook ini, Sabtu (2/4/2022).

Pemilik akun menyebut, dalam beberapa hari terakhir, Pertalite mulai menghilang di SPBU wilayah Serang, Banten, usai harga Pertamax mengalami kenaikan.

"Setelah minyak goreng yg menghilang. Kini PERTALITE juga ikut menghilang setelah harga PERTAMAX naik. Sudah 3 hari PERTALITE kosong di SPBU wilayah serang-ciruas dan sekitarnya. Harga sembako pun mulai merangkak naik menjelang Bulan Rhamadhan. Lengkap sudah penderitaan RAKYAT ini," tulis pemilik akun.

Serupa, akun di grup Facebook ini menuliskan bahwa stok Pertalite di SPBU Cililitan kosong.

"Pantauan SPBU Cililitan tidak ada stok bahan bakar jenis Pertalite, namun bahan bakar jenis Pertamax tersedia, Sabtu, 2/4/2022," tulisnya.

Lantas, bagaimana penjelasan Pertamina terkait hal ini?

Penjelasan Pertamina

Terkait unggahan tersebut, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga,. SH C&T PT Pertamina (Persero), Irto Ginting mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir.

Sebab menurut Irto, Pertamina telah menyiapkan stok BBM yang cukup di SPBU.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, kami siapkan stok cukup di SPBU. Stok Pertalite sangat mencukupi," ujar Irto, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/4/2022) siang.

Selain itu, ia juga memastikan, harga Pertalite tidak berubah, yaitu tetap sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 7.650 per liter.

"Masih ada masyarakat yang menyangka Pertalite naik, kami tegaskan harga Pertalite tidak berubah," sambung Irto.

Lebih lanjut, guna memastikan ketersediaan BBM untuk kebutuhan masyarakat, Pertamina melakukan build up stok di sejumlah SPBU.

"Beberapa terminal BBM kami aktifkan hingga dini hari, bahkan ada yang beroperasi sampai 24 jam," terang Irto.


Harga Pertamax naik jadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter dari sebelumnya sekitar Rp 9.000-Rp 9.400 per liter.

Kenaikan ini mulai berlaku 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.

Sementara itu, untuk BBM subsidi seperti Pertalite tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter.

Adapun porsi konsumsi BBM subsidi mencapai 83 persen, sedangkan porsi konsumsi Pertamax sebesar 14 persen.

"Hal ini merupakan kontribusi pemerintah bersama Pertamina dalam menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau," ujar Irto, dalam keterangannya, Kamis (31/3/2022).

Menurut dia, Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Oleh sebab itu, kata dia, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/03/131500465/ramai-soal-pertalite-kosong-di-sejumlah-spbu-usai-harga-pertamax-naik-ini

Terkini Lainnya

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke