Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Satgas Kembali Ingatkan OTG Masih Berpeluang Tularkan Covid-19

Di tengah melonjaknya kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan ini, faktanya tidak semua kasus positif di lapangan dapat terdeteksi 100 persen.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kasus positif Covid-19 dapat dibagi menjadi dua, yaitu bergejala dan tanpa gejala.

"Hal ini berarti, orang yang tampak sehat-sehat saja belum tentu terbebas dari infeksi Covid-19," kata Wiku saat konferensi pers Penanganan Covid-19 dan diunggah di laman YouTube Setpres, Kamis (10/2/2022).

Kendati demikian, secara global, Wiku menyampaikan bahwa jumlah kasus positif orang tanpa gejala (OTG) prosentasenya lebih sedikit daripada kasus yang bergejala.

"Di lainnya juga menunjukkan bahwa peluang timbulnya kasus positif pada kontak erat kasus positif tanpa gejala akan sekitar 3-25 persen lebih rendah daripada kontak erat kasus positif yang bergejala," ujar Wiku.

Hal ini mengingat gejala yang ada seperti batuk, bersin dapat memperbesar peluang penularan dibandingkan pada orang yang tidak batuk dan tidak bersin.

Meski demikian, jika tidak diantisipasi dengan baik, risiko penularan orang tanpa gejala (OTG) akan menimbulkan kenaikan kasus secara signifikan.

Kasus orang tanpa gejala

Menurut study di cina, orang tanpa gejala (OTG) dapat menyumbangkan sekitar 24 persen dari keseluruhan penularan yang terjadi.

"Tantangan lain yang harus kita perhatikan bersama, bahwa dengan teknologi saat ini, kemampuan orang positif termasuk OTG untuk menulari orang lain belum dapat diukur dengan pasti," ungkap Wiku.

Strategi lain yang dapat dilakukan dalam menanggulangi penularan yang semakin masif, imbuhnya adalah dengan mengantisipasi keberadaan kasus tanpa gejala.

"Yaitu dengan cara meningkatkan rasio kontak erat atau jumlah orang yang diidentifikasi sebagai suspect kasus," katanya lagi.

Kesadaran OTG tidak lebih baik dari pasien bergejala

Wiku menjelaskan, OTG cenderung memiliki tingkat kewaspadaan yang lebih rendah terhadap gejala-gejala Covid-19 daripada orang yang bergejala.

Orang yang bergejala akan cenderung mengisolasikan diri. 

"Dengan fakta ini sikap paling bijak yang dapat kita lakukan adalah menerapkan protokol 3M secara menyeluruh baik untuk orang sehat maupun sakit," ucapnya.

Untuk mengantisipasi keberadaan kasus tanpa gejala, Wiku mengimbau untuk meningkatkan rasio kontak erat.

"Dan perlu diingat juga oleh masyarakat, metode testing yang paling akurat adalah sejak pertama kali terpapar langsung melakukan tes, sehingga hasilnya akurat," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/11/070400365/satgas-kembali-ingatkan-otg-masih-berpeluang-tularkan-covid-19

Terkini Lainnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke