Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada Virus Marburg, Ini Bahaya dan Gejalanya

Diberitakan Reuters, 10 Agustus 2021, menurut WHO, kasus virus Marburg ini merupakan yang pertama di Afrika Barat.

Gueckedou merupakan daerah asal wabah Ebola Afrika Barat 2014-2016, yang paling mematikan dalam sejarah, dan melihat kebangkitan singkat Ebola tahun ini.

Otoritas kesehatan di Guinea sedang memantau 155 orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan kasus terkonfirmasi penyakit virus Marburg, demam berdarah yang sangat menular mirip dengan Ebola.

Kepala WHO di Guinea, Georges Ki-Zerbo, mengatakan, Marburg telah menyebar pada hewan, terutama kelelawar, di Guinea selatan, serta Sierra Leone dan Liberia.

Apa sebenarnya virus Marburg?

Melansir Kompas Health, virus ini bisa menyebabkan gejala seperti demam berdarah. Dikutip dari laman resmi WHO, virus Marburg berasal dari famili yang sama dengan virus Ebola. Risiko kematian akibat virus ini berkisar antara 24 persen sampai 88 persen.

Virus ini diduga pertama kali menyebabkan wabah di tahun 1967 di Marburg dan Frankfurt di Jerman, dan di Beograd, Serbia. Wabah ini terkait dengan pekerjaan laboratorium menggunakan monyet hijau Afrika (Cercopithecus aethiops) yang diimpor dari Uganda.

Penularan virus Marburg ke manusia bisa terjadi karena kontak yang terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.

Setelah seseorang terinfeksi, virus ini dapat menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi, dan dengan permukaan dan bahan.

Gejala virus Marburg

Gejala orang yang terinfeksi virus Marburg antara lain:

  • Dimulai dari demam tinggi, sakit kepala parah, rasa lelah dan tidak nyaman yang parah
  • Perut kram
  • Mual dan muntah
  • Diare kronis. Ini bisa bertahan seminggu. Di fase ini, mata juga akan terlihat cekung, wajah tanpa ekspresi, dan pasien mengalami kelesuan yang parah
  • Ruam tanpa gatal. Ini bisa timbul di hari kedua dan ketujuh setelah timbulnya gejala

Selain itu banyak pasien mengalami gejala berat setelah tujuh hari infeksi. Pendarahan bisa terjadi di hidung, gsi, dan area vagina.

Selama fase penyakit yang parah, pasien mengalami demam tinggi. Virus tersebut juga memengaruhi sistem saraf pusat yang mengakibatkan kebingungan, lekas marah dan agresi.

Pada fase akhir, yaitu hari ke 15 setelah terinfeksi, pasien juga bisa mengalami orchitis atau radang testis. Dalam kasus yang fatal, kematian biasanya terjadi antara hari kedelapan dan sembilan hari setelah onset atau awal terjadinya penyakit, biasanya didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.

Cara mengatasi

Sejauh ini belum ada pengobatan yang terbukti tersedia untuk infeksi virus Marburg. Namun, berbagai perawatan potensial termasuk produk darah, terapi kekebalan dan terapi obat saat ini sedang dievaluasi.

Namun untuk deteksi infeksi virus Marburg bisa dilakukan dengan serangkaian tes seperti berikut:

  • antibodi terkait enzim immunosorbent assay (ELISA);
  • tes deteksi antigen;
  • tes netralisasi serum;
  • uji reaksi berantai polimerase transkriptase balik (RT-PCR);
  • isolasi virus dengan kultur sel.

(Sumber:Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini, Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Ariska Puspita Anggraini Inggried, Dwi Wedhaswary)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/13/185200265/waspada-virus-marburg-ini-bahaya-dan-gejalanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke