Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Virus Monkey B yang Tewaskan Seorang Dokter di China

KOMPAS.com – Seorang dokter hewan asal China tertular virus Monkey B dari primata. Setelah mengalami serangkaian gejala, dokter tersebut dilaporkan meninggal dunia.

Pria berusia 53 tahun tersebut bekerja di lembaga penelitian yang fokus pada pembiakan primata bukan manusia, sebagaimana diungkap oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) China.

Ia diketahui melakukan pembedahan terhadap dua ekor monyet mati pada bulan Maret 2021. Sebulan kemudian, dokter tersebut mengalami gejala berupa mual, muntah, demam. Ia pun meninggal dunia pada 27 Mei 2021.

Ketika sampel darah dan air liurnya diteliti pada bulan April lalu, ditemukan adanya virus Monkey B yang merupakan penyakit menular yang langka.

Dilansir The Washington Post melalui Kompas.com (25/7/2021), kasus ini adalah kasus virus Monkey B yang menular pada manusia yang pertama tercatat di China.

Mengenal virus Monkey B

Dilansir CDC melalui Kompas.com, infeksi virus Monkey B sangat jarang ditemukan. Meski demikian, virus ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan mengancam nyawa.

Seseorang bisa tertular virus Monkey B jika mereka digigit atau dicakar oleh monyet yang terinfeksi.

Selain itu, kontak dengan mata, hidung, dan mulut monyet juga bisa cara penyebaran virus Monkey B.

Virus yang juga dikenal dengan nama Herpes B ini dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan, terlebih jika dalam kondisi lembap.

Secara umum, risiko terinfeksi virus Monkey B sangat rendah bagi banyak orang karena tidak melakukan kontak langsung dengan monyet.

Namun, bagi para dokter hewan atau pekerja laboratorium yang sering melakukan kontak dengan monyet, virus ini harus diwaspadai.

Gejala virus Monkey B

Seseorang yang terinfeksi virus Monkey B akan mulai mengalami gejala dalam waktu tiga hingga tujuh hari setelah terpapar.

Dilansir dari WebMD, gejala-gejala yang mungkin muncul akibat virus Monkey B adalah nyeri otot, kedinginan, demam, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Selain itu, di area yang tergigit atau tercakar monyet yang terjangkit virus Monkey B juga kerap melepuh. Lepuh tersebut akan menimbulkan rasa, gatal, nyeri, hingga mati rasa.

Oleh sebab itu, jika harus kontak langsung dengan monyet, lakukan dengan sangat hati-hati dan gunakan alat pelindung untuk menghindari paparan virus.

Sumber: Kompas.com

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/31/100200465/mengenal-virus-monkey-b-yang-tewaskan-seorang-dokter-di-china

Terkini Lainnya

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke