Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

NASA Gandeng SpaceX untuk Kembali Mendaratkan Manusia di Bulan

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah berhasil mengantarkan Neil Armstrong dan Edwin Aldrin, dua manusia pertama yang menjejakkan kaki di Bulan pada 1969.

Kini, NASA sedang bersiap untuk mengirim astronot untuk menjelajahi Bulan sebagai bagian dari program Artemis.

Mereka memilih perusahaan milik Elon Musk, SpaceX, untuk melanjutkan pengembangan pendarat manusia komersial pertama.

Ini akan menjadi catatan sejarah, perempuan pertama yang menjejaki Bulan.

Tujuan lain dari program Artemis adalah mendaratkan orang selain dari kulit putih (ras dominan di AS).

Pilihan ini juga akan jadi pendaratan orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan. 

Roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa akan meluncurkan empat astronot di atas pesawat ruang angkasa Orion.

Waktu perjalanan membutuhkan beberapa hari untuk sampai ke orbit Bulan.

Di sana, dua anggota kru akan dipindahkan ke sistem pendaratan manusia (HLS) SpaceX untuk perjalanan terakhir mereka ke permukaan Bulan.

Mereka diberi waktu sekitar seminggu untuk menjelajahi permukaan.

Kemudian, mereka akan melakukan perjalanan singkat untuk kembali ke orbit di mana mereka akan kembali ke Orion, lalu kembali ke Bumi.

Dana ke Bulan

Nilai total kontrak NASA untuk SpaceX sebesar 2,89 miliar dollar AS.

Administrator asosiasi untuk eksplorasi manusia dan direktorat misi operasi NASA, Kathy Lueders, mengatakan, misi ke bulan ini juga merupakan langkah kesetaraan dan eksporasi jangka panjang.

"Dengan penghargaan ini, NASA dan mitra kami akan menyelesaikan misi demonstrasi awak pertama ke permukaan Bulan pada abad ke-21 saat badan tersebut mengambil langkah maju untuk kesetaraan wanita dan eksplorasi ruang angkasa dalam jangka panjang," kata Kathy, mengutip laman NASA.

SpaceX telah bekerja sama dengan para ahli NASA mengenai desain pendarat, memastikan persyaratan kinerja NASA, dan standar penerbangan luar angkasa manusia.

Prinsip utama untuk sistem yang aman, standar yang disepakati ini berkisar dari bidang teknik, keselamatan, kesehatan, dan bidang teknis medis.

Starship SpaceX, dirancang untuk mendarat di Bulan. Kapal luar angkasa ini memiliki kabin yang luas dan dua kunci udara untuk astronot moonwalk.

Arsitektur Starship juga mengembangkan sistem peluncuran dan pendaratan yang dirancang untuk perjalanan ke Bulan, Mars, dan tujuan lainnya.

Transportasi berkelanjutan

Penghargaan HLS diberikan di bawah Next Space Technologies for Exploration Partnerships (NextSTEP-2) Appendix H Broad Agency Announcement (BAA).

Sejalan dengan pelaksanaan penghargaan Appendix H, NASA bermaksud menerapkan pengadaan kompetitif untuk layanan transportasi permukaan bulan berkelanjutan.

Hal ini akan memberikan akses manusia ke permukaan Bulan menggunakan Gateway secara rutin berulang di luar misi demonstrasi awak awal.

Untuk misi pendaratan kali ini, diharapkan ada penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru.

Tim Artemis juga mengembangkan kemampuan mobilitas baru untuk memungkinkan eksplorasi wilayah baru Bulan.

Di permukaan, badan tersebut telah mengusulkan untuk membangun habitat dan penjelajah baru, menguji sistem tenaga baru, dan banyak lagi.

Ini merupakan inovasi dan kemajuan lain yang dibuat di bawah program Artemis.

Setelah kembali menjelajah Bulan, NASA dan mitranya bersiap untuk langkah besar eksplorasi manusia berikutnya, yaitu eksplorasi Mars.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/17/124300065/nasa-gandeng-spacex-untuk-kembali-mendaratkan-manusia-di-bulan

Terkini Lainnya

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Mengenal Warna Primer dan Warna Sekunder, Apa Bedanya?

Mengenal Warna Primer dan Warna Sekunder, Apa Bedanya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke