Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peserta Terancam Gagal UTBK jika Lakukan 4 Pelanggaran Ini

KOMPAS.com - Gelombang pertama pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer-seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (UTBK-SMPTN) dilaksanakan pada 12-18 April 2021.

Lembaga Tes Masuk Peguruan Tinggi (LTMPT) mengimbau peserta mematuhi tata tertib selama pelaksanaan ujian.

Jika tidak, akan ada konsekuensi untuk pelanggaran yang dilakukan, yang bisa membuat peserta gagal dalam ujian dan menerima sertifikat yang berisi nilai UTBK.

Berikut jenis-jenis pelanggaran yang membuat peserta tidak dapat menerima sertifikat UTBK:

1. Proses pendaftaran tak sesuai

Mengutip Kompas.com, 28 Maret 2021, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo Widyobroto, mengatakan, proses pendaftaran yang tidak sesuai dengan ketentuan dapat berakibat fatal.

Salah satu contohnya adalah memasang foto yang tidak sesuai ketentuan sebagai foto identitas yang tertera pada kartu peserta UTBK-SBMPTN 2021.

"Misalkan foto yang tidak semestinya, foto selfie tidak serius, foto membelakangi kamera, foto berbanyak, foto tidak kelihatan wajahnya," kata Budi.

2. Tidak membawa kartu identitas

Kartu identitas peserta merupakan salah satu hal yang wajib dibawa peserta ketika mengikuti pelaksanaan UTBK-SBMPT 2021.

Budi mengatakan, tidak membawa kartu identitas merupakan salah satu bentuk pelanggaran yang menyebabkan peserta tidak dapat mengikuti ujian dan mendapatkan sertifikat.

3. Membawa HP ke ruang ujian

Pelanggaran lain yang dapat menyebabkan peserta UTBK-SBMPTN 2021 tidak berhak menerima sertifikat nilai adalah membawa telepon genggam atau handphone (HP) ke ruang ujian.

"Misalnya membawa telepon genggam, memfoto layar, kerja sama dengan pihak lain, dan lain sebagainya," papar Budi.

4. Datang terlambat

Peserta yang terlambat hadir di tempat pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 tidak diperkenankan mengikui ujian, maupun mendapatkan ujian susulan.

LTMPT telah memastikan bahwa tidak ada ujian susulan bagi peserta yang terlambat hadir.

Budi mengatakan, ujian susulan tidak mungkin diadakan, karena keseluruhan tes UTBK-SBMPTN 2021 dijadwalkan akan rampung pada 4 Mei mendatang.

"Artinya ya enggak mungkin kita merelokasi atau mengganti ke hari setelah itu, karena pada tanggal 4 Mei itu semua harus selesai tesnya, clear. Itu agar segera bisa diproses skoring, seleksi oleh rektor dan diumumkan hasilnya pada 14 Juni. Jadi itu alasannya," tegas Budi, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Pengawasan ketat

Budi menegaskan, sanksi tegas sudah menunggu jika para peserta melakukan perbuatan yang melanggar tata tertib UTBK.

Lebih lanjut Budi berpesan agar setiap peserta UTBK untuk melaksanakan ujian dengan mengikuti aturan yang telah disepakati.

Dia mengatakan, setiap pengawas di masing-masing ruang ujian telah dan pasti akan memantau setiap gerak-gerik dari peserta.

Oleh karena itu, peserta yang berniat melakukan kecurangan pasti akan terlihat.

"Kita sudah ada mekanisme yang dibuat sedemikian rupa, sehingga setiap ruang UTBK yang jumlahnya 2.000 sekian itu, apapun yang terjadi di dalamnya akan dilaporkan oleh penanggung jawab ke kita," kata Budi, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/14/080000865/peserta-terancam-gagal-utbk-jika-lakukan-4-pelanggaran-ini

Terkini Lainnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke