Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandemi Virus Corona dan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Moderna di AS...

KOMPAS.com - Panel penasihat luar untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS disebutkan akan mendukung penggunaan darurat vaksin Covid-19 Moderna pada Kamis, (17/12/2020).

Dilansir dari Reuters (17/12/2020), pemungutan suara panel ini membahas apakah kadar manfaat dari vaksin Moderna lebih besar ketimbang risiko penggunaannya.

Diketahui, vaksin Moderna menggunakan teknologi messenger RNA yang serupa dengan vaksin Pfizer/BioNTech.

Namun, Moderna memiliki persyaratan penyimpanan khusus, dengan suhu lebih dingin dibandingkan Pfizer/BioNTech.

Lantaran persyaratan inilah yang membuat Moderna aman untuk pengiriman dan penyimpanan di daerah terpencil dan pedesaan.

Efek samping vaksin

Komite penasihat FDA disebut akan membahas laporan mengenai efek samping vaksin Moderna dari percobaan sebanyak 30.000 orang.

Diketahui, percobaan ini merupakan tinjauan untuk melihat reaksi jangka pendek terhadap vaksinasi.

Di sisi lain, staf FDA tidak menyampaikan kekhawatiran serius tentang keamanan penggunaan vaksin.

Diduga ada hubungan antara kondisi Bell's palsy, yang menyebabkan kelumpuhan sementara pada otot wajah, dan vaksin tidak dapat dikesampingkan setelah beberapa kasus dilaporkan dalam uji coba kedua vaksin tersebut.

Pfizer dan BioNTech mengatakan kasus tersebut terjadi pada tingkat yang sama seperti pada populasi umum.


Upaya Moderna

Adapun Moderna mencari otorisasi untuk orang yang berusia 18 tahun ke atas guna menghindari diskusi kusir antara anggota panel mengenai apakah ada cukup data untuk mengotorisasi penggunaan vaksin Pfizer/BioNTech pada remaja berusia 16 dan 17 tahun.

Akhirnya, mereka memilih untuk mendukung vaksin itu untuk masyarakat berusia 16 tahun ke atas.

Pasokan vaksin Moderna awal kemungkinan akan dikirim ke AS, yang telah menandatangani kesepakatan untuk mengamankan sebanyak 200 juta dosis dan mengharapkan 20 juta dosis pertama bulan ini.

Nantinya, vaksin diberikan dalam dua dosis dengan jarak sekitar empat minggu.

Perusahaan juga telah menandatangani kesepakatan pasokan dengan Kanada, Uni Eropa, dan Inggris.

Saat ini, vaksin sedang menjalani "tinjauan bergulir" oleh regulator untuk ketiganya.

Sementara, analis SVB, Leerink mengungkapkan, vaksin Moderna tampaknya kurang dapat ditoleransi daripada vaksin Pfizer/BioNTech.

Meski begitu, kedua jenis vaksin ini bukanlah perbandingan yang tepat di seluruh uji coba dan tidak mungkin menghalangi Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA).


Varian baru virus corona di Inggris

Sementara itu, varian baru virus corona dilaporkan telah menyebar setidaknya di delapan negara bagian Amerika Serikat (AS), sebagaiamana diberitakan Kompas.com (9/1/2021).

Data resmi tersebut diumumkan pada Jumat (8/1/2021), saat Covid-19 di AS mencatatkan angka kasus harian tertinggi yang baru.

Diketahui, jenis baru virus corona B117 ini muncul di Inggris tahun lalu, dan terbukti 40-70 persen lebih menular dari varian sebelumnya.

Dilaporkan AFP, California dan Florida menjadi negara bagian dengan dampak terparah.

Varian baru virus corona di AS juga ditemukan di Colorado, Texas, New York, Georgia, Connecticut, dan Pennsylvania.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengatakan ada beberapa bukti bahwa vairan baru virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Inggris bisa lebih mematikan daripada jenis aslinya.

“Kami telah diberitahu hari ini bahwa selain menyebar lebih cepat, sekarang juga tampak bahwa ada beberapa bukti bahwa varian baru (varian yang pertama kali ditemukan di London dan Inggris) mungkin terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi,” kata Johnson dikutip dari CNBC, Jumat (22/1/2021).

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/26/123000465/pandemi-virus-corona-dan-penggunaan-darurat-vaksin-covid-19-moderna-di-as-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke