Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO: Dunia Berada di Titik Kritis dalam Pandemi Covid-19

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa dunia tengah berada di titik kritis dalam pandemi Covid-19.

Bahkan, beberapa negara berada di jalur berbahaya menghadapi prospek layanan kesehatan yang runtuh di bawah tekanan.

"Kami berada pada titik kritis dalam pandemi Covid-19, terutama di belahan bumi utara," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari CNA, Sabtu (24/10/2020).

"Beberapa bulan ke depan akan menjadi waktu yang sangat sulit dan beberapa negara berada di jalur yang berbahaya," ujar dia.

Tedros menambahkan, WHO mendesak para pemimpin untuk segera mengambil tindakan, guna mencegah adanya kasus kematian yang lebih lanjut.

"Layanan kesehatan yang penting runtuh dan sekolah-sekolah ditutup lagi. Seperti yang saya katakan pada Februari dan saya ulangi ini bukan latihan," katanya lagi.

Peningkatan infeksi

Tedros menyampaikan, saat ini terlalu banyak negara melihat peningkatan infeksi yang berlipat ganda.

"Dan itu sekarang mengarah ke rumah sakit dan unit perawatan intensif yang mendekati atau melebihi kapasitas," tuturnya.

Ia mengungkapkan, negara-negara harus mengambil tindakan untuk membatasi penyebaran virus dengan cepat.

Meningkatkan pengujian, lanjutnya, melacak kontak orang-orang yang terinfeksi dan mengisolasi orang yang berisiko menyebarkan virus akan memungkinkan negara-negara menghindari penguncian.

Beberapa negara di Eropa melaporkan tingkat infeksi lebih tinggi daripada gelombang pertama pandemi pada Maret dan April, dengan Spanyol mengatakan sekarang memiliki lebih dari tiga juta kasus.

Pemerintah di seluruh benua memberlakukan pembatasan baru yang berdampak pada kehidupan sehari-hari, di antaranya Perancis yang memperpanjang jam malam dan Irlandia kembali melakukan penguncian.

"Meningkatnya infeksi Covid-19 menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat, dengan sebagian besar negara memiliki situasi epidemiologis yang sangat mengkhawatirkan," ujar Direktur Pusat Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Eropa (ECDC) Andrea Ammon.

Menurut ECDC, semua negara Uni Eropa kecuali Siprus, Estonia, Finlandia, dan Yunani termasuk dalam kategori perhatian yang serius.

"Seperti halnya Inggris, naik dari bulan lalu," ujarnya.

Secara global, virus corona penyebab penyakit Covid-19 telah merenggut 1,1 juta nyawa, sekitar seperlima di Amerika Serikat dan menginfeksi hampir 42 juta orang.


Kasus Covid-19 di Amerika

Melansir Reuters, 23 Oktober 2020, jumlah kematian akibat Covid-19 di AS dapat melampaui 500.000 kasus pada Februari, kecuali jika mayoritas orang Amerika mengenakan masker.

Para peneliti memperingatkan hal tersebut pada Jumat (23/10/2020), saat 14 negara bagian mencatatkan rekor baru peningkatan infeksi harian.

Perkiraan terbaru dari Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington yang dikutip secara luas mencerminkan kekhawatiran bahwa musim dingin akan mendorong orang Amerika berada dalam ruangan, di mana lebih memungkinkan virus untuk menyebar.

"Kami sedang menuju lonjakan musim gugur atau musim dingin yang sangat substansial," ujar Chris Murray yang memimpin penelitian tersebut.

Lebih lanjut, kemungkinan jumlah kematian bisa turun 130.000 kasus, jika 95 persen orang Amerika mengenakan masker.

Sementara itu, Menteri Kesehatan AS Alex Azar mengaitkan peningkatan kasus yang terjadi dengan perilaku individu, di mana pertemuan-pertemuan yang terjadi di keluarga menjadi vektor utama penyebaran penyakit.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/24/125600565/who--dunia-berada-di-titik-kritis-dalam-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Cerita Penumpang Singapore Airlines Saat Turbulensi, Tanpa Peringatan dan Penumpang Terlempar dari Kursi

Cerita Penumpang Singapore Airlines Saat Turbulensi, Tanpa Peringatan dan Penumpang Terlempar dari Kursi

Tren
Jadwal Lengkap Piala AFF 2024 dan Pembagian Grupnya

Jadwal Lengkap Piala AFF 2024 dan Pembagian Grupnya

Tren
Dapat Uang Sobek, Bisakah Ditukar Baru di Bank? Berikut Ini Syaratnya

Dapat Uang Sobek, Bisakah Ditukar Baru di Bank? Berikut Ini Syaratnya

Tren
Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik yang Berlaku Juni 2024

Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik yang Berlaku Juni 2024

Tren
Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Tren
Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Tren
Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Tren
Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus 'Study Tour' SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus "Study Tour" SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Tren
Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Tren
Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke