Dalam makalah yang diterbitkan Jurnal Science Advances dijelaskan bagaimana robot mikro tersebut dibentuk dan mampu berfungsi sebagai penghubungan jaringan saraf.
Mengutip Medical Express, banyak peneliti telah mempelajari sel saraf otak.
Sebelumnya, para peneliti mencoba menumbuhkan jaringan sel saraf pada plat kaca yang kemudian disebut dengan jaringan 2-D.
Akan tetapi, dalam penemuan baru-baru ini peneliti menuju pembuatan jaringan saraf 3-D yang menghubungkan jaringan saraf 2-D menggunakan mikrobots.
Science News menuliskan, robot kecil ini beroperasi sebagai penghubung sel saraf tikus yang menjembatani celah dua kelompok sel yang terpisah.
Penemuan ini memberikan harapan untuk perbaikan sel saraf yang terputus pada manusia.
Insinyur Eunhee Kim dan Hongsoo Choi, dua peneliti yang sama-sama berasal dari Institut Sains dan Teknologi Daegu Gyeohgbuk awalnya membuat robot persegi panjang dengan panjang 300 mikrometer.
Robot tersebut dibuat dari polimer yang dilapisi nikel dan titanium yang kemudian ditumbuhkan jaringan saraf di atasnya
Peneliti juga menumbuhkan jaringan di atas dua piringan kaca dengan jarak 300 mikrometer.
Setelah semua jaringan tumbuh, mikrobot diletakkan di antara piringan kaca dan pergerakan robot dikendalikan dengan menerapkan medan magnet eksternal.
Saat sel tersebut tumbuh, maka akson pengiriman pesan dan dendrit penerima pesan akan mengikuti alur berbaris robot.
Mikrobot tersebut ternyata menjadi area pertumbuhan yang baik bagi sel saraf tikus.
Lambat laun, sel saraf tumbuh dari salah satu ujung mikrobot menuju jaringan saraf lain.
Akhirnya, jembatan jaringan saraf asli yang saling terhubung.
Para peneliti kemudian memberikan sedikit muatan ke salah satu jaringan asli.
Muatan tersebut akan dibawa melintasi jembatan ke jaringan lain, untuk membuktikan bahwa mikrobot berfungsi sebagaimana mestinya
Para peneliti menyarankan penelitian ini sebagai upaya menghubungkan jaringan saraf yang ada dan sebagai upaya memperbaiki saraf pada pasien yang cedera.
Hal ini membantu para peneliti merancang replika jaringan sel saraf komplek yang lebih baik di otak.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/03/122409865/para-peneliti-gunakan-microbots-untuk-teliti-jaringan-sel-saraf