KOMPAS.com - Hampir tujuh bulan lamanya pandemi corona menginfeksi Indonesia sejak kasus perdananya pada 2 Maret 2020 lalu.
Sejak saat itu, sejumlah permasalahan muncul di tengah pandemi, mulai dari adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan karena perusahaan yang merugi, kasus Covid-19 yang kian banyak hingga persoalan-persoalan lainnya.
Tanpa kita sadari, kondisi seperti itu memunculkan stres di dalam diri yang berdampak tidak baik bagi tubuh dan kesehatan mental.
Tetapi, tidak semua stres selamanya berdampak buruk.
Ada pula stres yang memiliki manfaat baik.
Lantas, bagaimana mengelola stres agar dapat bermanfaat baik bagi tubuh?
Psikilog klinis dari Personal Growth, Gracia Ivonika mengungkapkan, stres pada dasarnya adalah reaksi yang normal dialami setiap individu ketika menghadapi tekanan sehari-hari.
"Pada kadar yang ringan-sedang dan bisa ditoleransi serta ditangani dengan tepat, stres dapat memberikan beberapa manfaat," ujar Gracia saat dihubungi Kompas.com, Selsa (29/9/2020).
Menurutnya, jenis stres yang positif disebut sebagai eustres.
Gracia menjelaskan, eustres adalah stres yang berlangsung dalam jangka waktu singkat.
Eustres dapat membangkitkan motivasi dan fokus dalam menghadapi tekanan yang ada.
Oleh karena itu, jenis stres ini dapat membantu individu mencapai performa yang baik pula.
"Dengan adanya kondisi stres yang dapat ditangani tersebut, ke dapannya individu akan memiliki kepercayaan diri dan resilensi yang meningkat dibandingkan sebelumnya," ujar Gracia.
"Individu belajar dari pengalaman yang lalu," lanjut dia.
Selain itu, stres juga mengarahkan individu untuk berpikir lebih dalam pemecahan masalah atau menangani tekanan yang ada, sehingga berpengaruh positif pada kemampuan kognitif individu yang bersangkutan.
Dilansir dari WebMD (10/12/2017), ada perbedaan yang kentara antara stres yang positif dengan stres negatif.
Stres bersifat positif (eustres) dimisalkan dengan mendapatkan promosi pekerjaan atau diberi tanggung jawab yang lebih besar, di mana stres ini membuat kita tetap waspada dan siap untuk menghindari bahaya.
Sementara, stres bersifat negatif yakni ketika seseorang menghadapi tantangan terus-menerus tanpa kelegaan atau relaksasi di antara tantangan.
Akibatnya, orang tersebut menjadi terlalu banyak bekerja dan ketegangan yang berhubungan dengan stres meningkat.
Adapun rasa tertekan dapat menyebabkan gejala fisik termasuk sakit kepala, sakit perut, tekanan darah tinggi, nyeri dada, dan masalah tidur.
Manajemen stres
Sementara itu, ketika stres muncul, seseorang perlu mempersiapkan manajemen stres yang baik agar membantu Anda mengatasi stres dengan baik.
Mengelola stres dapat membantu Anda menjalani hidup yang lebih seimbang dan lebih sehat.
Mengutip MayoClinic, ada sejumlah pendekatan manajemen stres yakni:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/30/063100465/mengenal-eustres-stres-yang-bermanfaat-bagi-tubuh