Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkurban, Bentuk Rasa Syukur dan Makna Berbagi pada Idul Adha...

Kurban menjadi salah satu yang dianjurkan bagi umat Islam yang mampu menunaikannya.

Menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, berkurban merupakan bentuk tanda syukur atas nikmat Allah.

"Kurban adalah momentum untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan dan sifat utama dengan berderma," kata Abdul Mu'ti saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/7/2020).

Di tengah pandemi virus corona yang saat ini terjadi, lanjut dia, sedekah akan sangat bermakna, berapa pun jumlahnya.

Tradisi berkurban

Mu'ti menilai, semangat dan komitmen umat Islam melaksanakan kurban sangat tinggi. Namun, ia mengingatkan, berkurban perlu mendapatkan perhatian, termasuk aspek dalam tradisi kurban yang perlu ditinjau kembali.

Abdul Mu'ti menyebutkan, salah satunya terkait distribusi hewan kurban yang tidak merata, di mana jumlah hewan kurban melimpah dan berlebih di masjid perkotaan dengan jemaah aghniya atau mereka yang berpunya.

Sementara, di masjid wilayah perkampungan yang mayoritas kelompok ekonomi bawah, jumlah hewan kurban sangat terbatas bahkan kekurangan.

Selain itu, penyembelihan yang cenderung komunal juga perlu ditinjau kembali. Pada umumnya, hewan kurban disembelih di masjid atau musala atau lapangan tempat pelaksanaan shalat.

Mu'ti juga menilai bahwa pembagian daging kurban seringkali memperlihatkan relasi atas-bawah.

"Penerima kurban diperlakukan sebagai peminta-minta yang harus antre berjam-jam di bawah terik matahari," papar Abdul Mu'thi.

Cara pembagian yang seperti ini dapat, menurut dia, terjadi setiap tahun.

Menurut dia, daging kurban sebaiknya diantarkan langsung kepada penerima.

Hal ini akan membuat penerima merasa terhormat dan terhindar dari kemungkinan tertular atau menularkan virus corona.

"Metode lain yang mulai dirintis ialah penyerahan dalam bentuk daging olahan seperti rendang, dendeng, dan cara lain yang tahan lama," paparnya.

Esensi berkurban adalah membangun jiwa kemanusiaan dan keadaban luhur. Ke depannya, Mu'ti berpendapat, perlu data yang baik antara penerima dan pemberi kurban. Pendataan ini diperlukan agar hewan kurban tak terkonsentrasi di kota-kota besar maupun masjid agung.

Sebaiknya, hewan kurban juga disebar di daerah tertinggal, terluar, dan terpencil (3T), di mana beberapa lembaga telah merintisnya.

"Distribusi dan pengadaan kurban di daerah 3T juga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat bawah dan pemberdayaan peternak," ujar Abdul Mu'thi.

Penyembelihan kurban juga lebih baik dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH).

"Memang terasa tidak afdal karena tidak melihat langsung hewan kurban," katanya.

Namun, penyembelihan yang dilakukan di RPH harus dilaksanakan sesuai syariat. Hewan disembelih oleh jagal muslim profesional, di mana terjamin kebersihan dan keamanannya.

Apalagi, pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, cara seperti ini disarankan agar tidak terjadi kerumunan. 

Penyembelihan di luar RPH, ujar Abdul menambahkan, hendaknya dibatasi jumlahnya, mematuhi protokol kesehatan, dan tidak terjadi kerumunan massa.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/31/072500265/berkurban-bentuk-rasa-syukur-dan-makna-berbagi-pada-idul-adha-

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke