Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terjebak Limbah Plastik, Ratusan Kura-kura Ini Berhasil Diselamatkan

Terbaru, sekitar 160 kura-kura berhasil diselamatkan setelah dibersihkan di salah satu pantai terpanjang di Bangladesh, Rabu (15/7/2020).

Pada akhir pekan lalu, kura-kura Olive Ridley itu mengapung di Pantai Cox's Bazer dan terjebak di antara botol plastik, jaring ikan, pelampung, dan puing-puing lainnya.

Banyak dari mereka terluka setelah terjerat oleh limbah plastik, bahkan sekitar 30 di antaranya mati dan dikubur di pasir.

Setelah diselamatkan, kura-kura itu dibebaskan ke Teluk Bengal. Namun, beberapa di antaranya kembali ke pantai.

"Ini adalah pertama kalinya kami menyaksikan kematian berskala besar dan membersihkan kura-kura terluka di pantai. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Wakil Direktur Departemen Lingkungan setempat, Nazmul Huda, dikutip dari AFP, Rabu (15/7/2020).

"Sekitar 160 kura-kura telah diselamatkan hidup-hidup. Tapi setelah dilepaskan ke laut, beberapa kura-kura kembali ke pantai. Saya pikir mereka terlalu lemah untuk tinggal di laut," lanjut dia.

Banyak kura-kura menderita luka-luka karena terperangkap di sekitar 50 ton limbah yang mengambang seluas 10 kilometer di sepanjang pantai.

Menurut salah satu kelompok konservasi lokal, Darianagar Green Boys, mereka menemukan beberapa kura-kura yang telah kehilangan kaki dan kepala.

"Beberapa kura-kura tidak memiliki kaki atau kepala. Kami juga menyelamatkan seekor kura-kura dengan berat 40 kilogram yang masih hidup. Dia terjerat dalam jaring plastik dan tak memiliki kaki," kata Asaduzzaman Sayem.

Sementara itu, pakar kura-kura terkemuka Bangladesh, Shahriar Caesar Rahman dari NGO Creative Conservatuon Alliance mengatakan, hewan tersebut sangat tertekan dan mungkin tidak akan selamat, meski setelah dibebaskan dari limbah.

"Relawan lokal sedang mencoba yang terbaik untuk membebaskan mereka di laut. Tetapi mengingat cedera kura-kura ini, kecil kemungkinan mereka akan selamat," kata Rahman.

"Jadi solusi jangka panjang terbaik adalah membangun fasilitas penyelamatan dan rehabilitasi untuk kura-kura ini di Cox's Bazar," ujarnya.

Pemerintah saat ini sedang menyelidiki mengapa kura-kura itu datang ke pantai.

Mereka juga tengah mengirim dua bangkai ke universitas untuk diperiksa.

Menurut Rahman, banyak spesies laut akan menghadapi nasib serupa jika tidak ada pengelolaan jangka panjang di Teluk Benggala.

Olive Ridleys adalah penyu paling banyak di antara semua penyu di seluruh dunia, menurut ahli konservasi.

Akan tetapi, jumlah mereka telah menurun dan spesies ini diakui rentan oleh daftar Merah IUCN.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/16/190200765/terjebak-limbah-plastik-ratusan-kura-kura-ini-berhasil-diselamatkan

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke