Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Museum-museum di AS Mulai Mengumpulkan Jejak Pandemi Covid-19

KOMPAS.com - Pandemi virus corona tahun 2020 ini besar kemungkinan akan dikenang sebagai peristiwa besar di kemudian hari. 

Buktinya, organisasi arsip dan museum di seluruh Amerika Serikat telah melakukan pencarian baru untuk mendokumentasikan krisis wabah virus corona dalam hari-hari ini. 

Tanda-tanda penutupan bisnis, kartu ucapan terima kasih kepada tenaga kesehatan, alat uji, semua bisa memberi cerita tersendiri.

Beberapa lembaga telah membuat pengumuman kepada publik mengenai rencana ini.

The Smithsonian's National Museum of American History, Washington telah membentuk satuan tugas untuk mendokumentasikan peristiwa ilmiah dan medis serta dampak dalam bisnis, politik, dan budaya selama pandemi. 

Museum Autry di Los Angeles juga telah memulai untuk mengumpulkan gambar, Museum Dunn di Chicago sedang mengumpulkan cerita dan gambar, sementara Museum Sloan di Michigan mengumpulkan jurnal, seni, dan video.

"Apa yang membuatnya menantang adalah kita masih di tengah-tengah pandemi," kata Melissa Marinaro dari Heinz History Center, Pittsburgh, dilansir dari SCMP, Senin (13/7/2020).

"Kami mendapat banyak kiriman jurnal dan buku harian, sementara seniman telah mengirim sketsa, lukisan, dan gambar," sambungnya.

Mendokumentasikan pandemi

Satu tantangan besar dalam mendokumentasikan pandemi ini adalah tak ada banyak artefak fisik yang berbeda dibandingkan dengan jumlah yang dihasilkan oleh bencana atau konflik lain.

Perang Dunia Kedua menghasilkan jutaan keping artefak yang berbeda, termasuk seragam, senjata, lencana, helm, peta, dan medali di lebih dari 30 negara.

Kesulitan lainnya adalah tidak ada titik pusat yang mendefinisikan pandemi Covid-19, seperti peristiwa sejarah lain.

Orang-orang dapat berjalan di ladang Gettysburg di Pennsylvania atau pantai-pantai Normandia di Perancis untuk merasakan bagaimana sejarah terungkap. Akan tetapi, tak ada lokasi spesifik untuk bencana Covid-19 kali ini.

Materi digital

College of Physicians of Philadelphia, induk dari Mutter Museum dan Historical Medical Library, bekerja untuk mendokumentasikan dan menyimpan materi digital tentang bagaimana anggota dan rekannya merespons wabah tersebut.

Pada akhirnya, proyek tersebut akan menunjukkan bagaimana sebuah institusi yang didedikasikan untuk usaha medis, bereaksi terhadap krisis.

Tantangan bagi kurator adalah memprediksi sesuatu yang akan menjadi berarti pada seratus tahun mendatang.

Beberapa tahun yang lalu, seseorang di Liverpool, Inggris telah menemukan sebuah surat lama dari seorang musisi lokal yang dimasukkan ke dalam sebuah buku.

Surat itu kebetulan ditulis pada 1960 oleh Paul McCartney kepada seorang drummer misterius untuk mengikuti audisi dalam proses pembentukan The Beatles.

Surat itu kemudian terjual melalui lelang dengan harga 55.412 dollar AS atau sekitar Rp 800 juta pada 2011.

Berburu barang-barang fisik

Menurut Kepala Sejarawan Museum of the American Revolution, Philadelphia Philip Mead, lembaga-lembaga bergerak cepat meski berada di bawah bayang-bayang pandemi adalah waktu.

Bagian ini berarti barang-barang fisik harus bertahan lebih dari bertahun-tahun.

"Setiap generasi memilah barang-barang yang masih hidup dari masa lalu, memilih hal-hal yang dapat dibuang dan apa yang perlu dilestarikan," kata dia.

"Pilihan-pilihan itu berbeda ketika kita mengubah ide-ide kita tentang apa yang kita yakini, siapa yang harus diperingati, apa yang kita inginkan untuk menginspirasi generasi mendatang," sambungnya.

Adalah suatu kesalahan untuk berpikir bahwa apa yang banyak ditemukan hari ini akan berlimpah di kemudian hari, seperti masker.

Misalnya, puluhan ribu mantel pria yang dibuat dan dipakai selama Revolusi Amerika (1775-1783), kata Mead, kini tidak ada satu pun yang diketahui.

Jutaan foto digital, audio dan video menawarkan dokumentasi pandemi yang kaya saat ini, tetapi mereka membutuhkan waktu seumur hidup untuk meninjau kembali.

Mesin-mesin yang menyimpannya akan menjadi usang yang berarti material tersebut perlu ditransfer terus menerus.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/14/080000165/saat-museum-museum-di-as-mulai-mengumpulkan-jejak-pandemi-covid-19-

Terkini Lainnya

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke