Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Corona, 13 Universitas di Inggris Bisa Bangkrut Tanpa Dana Talangan

Melansir BBC, 6 Juli 2020, sebanyak 13 universitas di Inggris menghadapi potensi paling nyata dari kebangkrutan setelah krisis virus corona, kecuali menerima bailout atau dana talangan dari pemerintah.

Sebuah penelitian dari Institute for Fiscal Studies menunjukkan bahwa universitas-universitas dengan mayoritas mahasiswa internasional menghadapi penurunan langsung dalam pendapatan terbesarnya.

Menurut penelitian tersebut, universitas paling bergengsi berada pada risiko terbesar.

Disebutkan, dana talangan pemerintah yang ditargetkan universitas paling berisiko merupakan rencana yang paling hemat biaya.

Analisis memperlihatkan bahwa dampak Covid-19 menimbulkan ancaman keuangan yang signifikan di seluruh pendidikan tinggi di Inggris, dengan sebagian besar lembaga tersisa dengan aset bersih yang berkurang.

Ukuran total kerugian sektor ini sangat tidak pasti, antara 7,5 persen, hampir setengah dari pendapatan tahunan sektor tersebut.

Perkiraan utama para peneliti adalah kerugian sebesar 11 miliar poundsterling atau seperempat dari pendapatan tahunan sektor ini.

Sementara itu, kerugian terkait lockdown yang dialami universitas antara lain lebih sedikitnya pendaftaran siswa internasional, lebih sedikitnya penghasilan dari akomodasi siswa dan konferensi, serta kerugian atas investasi jangka panjang.

Berjuang untuk siswa

Para peneliti memperingatkan, tanpa redudansi signifikan yang akan berdampak pada kualitas pengajaran, universitas tidak mungkin mampu mengembalikan banyak kerugian melalui penghematan biaya.

Beberapa universitas mengalami krisis keuangan yang jauh lebih kuat daripada yang lain.

"Analisis kami menunjukkan bukan universitas dengan kerugian terbesar, tetapi lembaga-lembaga di posisi keuangan terlemah sebelum krisis, yang berada pada risiko kebangkrutan terbesar," kata peneliti.

Para peneliti tidak menyebutkan nama. Namun di bawah perkiraan, menyarankan 13 universitas dari 165 lembaga pendidikan tinggi di Inggris, akan berakhir dengan neraca keuangan negatif.

Sehingga, mungkin tidak dapat bertahan dalam jangka panjang tanpa dana talangan pemerintah atau restrukturisasi hutang.

Analisis, yang didanai oleh Nuffield Foundation, menunjukkan dana talangan yang ditargetkan untuk menjaga lembaga-lembaga ini bertahan bisa menelan biaya sebesar 140 juta poundsterling.

Kelemahan terbuka

Persatuan Mahasiswa Nasional mengatakan krisis telah mengekspos banyak kekurangan Inggris dalam menjalankan pendidikan.

"Ketika pendanaan sangat tidak stabil, maka tidak mengherankan bahwa universitas kami dan pekerjaan ribuan staf akademik dan pendukung sekarang dalam bahaya. Kami tentu saja sangat prihatin tentang risiko kepada siswa bahwa ketidakstabilan ini terjadi," ujar salah satu juru bicara.

Sekretaris jenderal Universitas dan Kolese, Jo Grady, meminta pemerintah untuk turun tangan dan menjamin dana untuk universitas, sehingga dapat mengatasi krisis ini. 

"Kami membutuhkan paket dukungan komprehensif yang melindungi pekerjaan, menjaga kapasitas akademik kami, dan menjamin kelangsungan hidup semua universitas," kata Dr Grady.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Pendidikan mengatakan sebuah paket kebijakan pemerintah yang diumumkan pada Mei, memungkinkan universitas-universitas di Inggris untuk mengakses dukungan bisnis dan skema-skema retensi pekerjaan.

Sementara, sektor ini juga akan mendapat manfaat dari menarik uang muka sebesar 2,6 miliar poundsterling dalam pembayaran biaya kuliah untuk memudahkan masalah arus kas.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/06/193200165/dampak-corona-13-universitas-di-inggris-bisa-bangkrut-tanpa-dana-talangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke