Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turmeric Latte, Minuman Tradisional Masyarakat India

KOMPAS.com - Kunyit dikenal sebagai salah satu rempah-rempah yang biasa dijadikan sebagai bumbu masakan tradisional oleh sejumlah masyarakat dari negara tertentu, salah satunya India.

Di negara yang menyandang predikat sebagai salah satu negara terpadat di dunia itu, kunyit bahkan sudah dikenal dan menjadi bahan pokok sejak berabad-abad yang lalu.

Berbagai kota di negara Barat seperti London dan San Francisco belum lama ini menjajakan kunyit dengan tampilan modern, sebagai campuran minuman di kafe dengan harga fantastis.

Mulai dari dicampur sedikit kayu manis, kacang almon, sirup jenis tertentu, dan lain-lain. Mereka menyebut minuman yang berasal dari kunyit ini sebagai susu emas, karena warnanya yang kekuning-kuningan.

Produk ini pun banyak digandrungi oleh anak-anak muda perkotaan.

Turmeric latte ala India

Di India, minuman yang terbuat dari bahan baku kunyit diperkenalkan secara turun-menurun sejak berabad-abad lalu sebelum kini menjadi hits di berbagai kota besar dunia.

Mereka membuat kudapan minuman yang berasal dari susu dan campuran bubuk kunyit dan sedikit gula halus.

Berwarna kekuningan, rasanya sungguh khas, getir atau sedikit pedas ala kunyit.

Orang India memercayai minuman tradisional itu berfungsi sebagai penurun demam atau pereda sakit tenggorokan.

Minuman itu dikenal dengan nama haldi doodh (Hindi) atau palile manjal (Tamil).

Kunyit diyakini sebagai rempah asli tanah India. Ia kemudian banyak dimanfaatkan untuk berbagai hal, mulai dari memasak, bahan obat herbal, bahkan dalam banyak upacara adat.

Untuk makanan, warnanya yang mencolok membuat ampas kunyit banyak dimanfaatkan sebagai pewarna dalam beragam masakan tradisional India, misalnya pada kari dan gravy.

Lalu kunyit yang masih muda dan berukuran kecil biasa dibuat menjadi haldi ka achar atau acar kunyit.

Bahkan, daun dari pohon kunyit kerap dijadikan bungkus mengukus makanan oleh beberapa komunitas.

Meskipun penggunaannya menghadirkan sensasi rasa tersendiri, namun masyarakat India tidak mempermasalahkannya dan tetap menggunakan kunyit karena sudah menjadi kebiasaan.

Kunyit ini digunakan mulai dari bentuk aslinya, ditumbuk, atau dalam bentuk sudah diproses menjadi bubuk. Kunyit bubuk ini lah yang saat ini lebih banyak digunakan karena mudah digunakan juga disimpan.

Hal ini masih terus ada di tengah masyarakat India hingga sekarang.

Dalam kebudayaan masyarakat India, kunyit digunakan dalam pernikahan. Kunyit dioleskan pada kedua wajah mempelai oleh orang-orang yang dituakan dalam keluarga sebagai harapan dan simbol kesuburan dan kemakmuran.

Pun dalam berbagai hal lain, kunyit dipercaya bisa mencerahkan kulit para wanita sehingga banyak dari mereka yang memasukkannya dalam daftar perawatan wajah tradisional.

Sebagai obat, selain bisa menurunkan demam dan mengobati sakit tenggorokan, kunyit juga bisa dugunakan untuk menangani kaki yang terkilir dengan cara dioleskan dan dipijat, kemudian menangkal pilek dengan cara diendus, dan lain sebagainya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/27/173200265/turmeric-latte-minuman-tradisional-masyarakat-india

Terkini Lainnya

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke