Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uji Coba Vaksin Corona dan Rendahnya Jumlah Kasus Covid-19 di China...

KOMPAS.com - Kabar baik kembali datang dari perkembangan vaksin untuk penangkal virus corona.

Melansir Sky News, Sabtu (30/5/2020), ilmuwan China yang bekerja mengembangkan vaksin Covid-19 mengatakan uji coba yang tengah dilakukan akan berhasil.

Mereka yakin 99 persen vaksin itu bakal efektif.

Salah satu perusahaan bioteknologi yang berbasis di Beijing, Sinovac, saat ini telah memasuki fase percobaan tahap ke-2.

Dalam percobaan tersebut, setidaknya lebih dari 1.000 sukarelawan turut serta berpartisipasi.

Tak hanya itu, perusahaan tersebut juga tengah merencanakan pengembangan vaksin ke tahap ke-3 atau tahap terakhir.

Seorang peneliti China di Sinovac, Luo Baishan menjelaskan bahwa vaksin tersebut akan berhasil.

"Ya, ya. Pasti berhasil (vaksin), 99 persen," kata Luo Baishan.

Bulan lalu, Sinovac menerbitkan hasil uji coba vaksin corona lewat jurnal ilmiah science.

Mereka melaporkan vaksin yang disebut CoronaVac tersebut mampu melindungi monyet dari infeksi Covid-19.

Namun, perusahaan tersebut saat ini menghadapi masalah baru yakni rendahnya jumlah kasus Covid-19 di China.

Hal itu tentu saja mengakibatkan jumlah sukarelawan yang semakin sulit untuk didapat dan berpengaruh pada pengujian uji vaksin tahap ke-3.

Sebagai solusi, Sinovac berencana memindahkan tempat penelitian ke negara Eropa.

Direktur senior hubungan investor, Helen Yang mengatakan, beberapa negara Eropa akan dipilih, termasuk Inggris.

"Kami sedang bicara dengan beberapa negara Eropa dan Inggris. Saat ini adalah tahap yang masih sangat awal untuk diskusi," kata Helen.

Walaupun pengujian vaksin masih terus berjalan, Sinovac dikabarkan sedang membangun pabrik baru untuk produksi masal vaksin corona.

Adapun pabrik baru terletak di Barat Laut ujung Beijing, China.

Pembangunan pabrik baru tersebut dengan harapan Sinovac dapat memproduksi kurang lebih 100 juta dosis.

Kendati begitu, Sinovac tidak merekomendasikan penggunaan vaksin tersebut untuk semua orang.

Tetapi hanya akan difokuskan untuk petugas kesehatan dan orangtua. Mereka akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin.

"Ini adalah rekomendasi kami bahwa bukan semua orang yang akan mendapatkan vaksin. Kami sedang membahas ini dan merekomendasikannya ke negara lain. Target kami pertama adalah kelompok berisiko tinggi, misalnya petugas kesehatan atau orang lanjut usia yang mungkin memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi," jelas Helen.

Walaupun begitu, vaksin tidak akan tersedia dalam waktu-waktu dekat. Masih butuh waktu berbulan-bulan untuk uji tahap dua, tahap tiga, dan persetujuan potensial untuk regulasi.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/03/083200665/uji-coba-vaksin-corona-dan-rendahnya-jumlah-kasus-covid-19-di-china-

Terkini Lainnya

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke