Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dilema China antara Mengembalikan Ekonomi atau Membendung Penyebaran Virus Corona

KOMPAS.com - Pihak berwenang China mencoba mengembalikan warga negaranya untuk bekerja setelah mengurangi aktivitas karena virus corona.

Pada 23 Februari ini genap sebulan setelah pemerintah mengumumkan karantina jutaan orang yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun mereka menghadapi dilema antara membendung penyebaran virus atau mengembalikan kondisi ekonomi yang goyah akibat wabah virus corona.

Di sisi lain, banyak perusahaan kecil dan menengah khawatir akan mengalami kebangkrutan apabila ekonomi China tidak segera pulih.

"Tahun ini perusahaan kami tidak berbicara tentang masalah laba. Tujuan utama kami adalah untuk bertahan hidup," kata CEO eksekutif Guangdong Meijie Group, Luo Xiaohua kepada China Business News.

Standar pengendalian virus

Di Shenzhen, kota perbatasan yang menyaingi Hong Kong, perusahaan telah diberitahu bahwa mereka dapat segera kembali bekerja jika mereka memiliki langkah-langkah pengendalian virus.

Yaitu mencakup disinfektan, memberi karyawan setidaknya dua masker sehari, melakukan pemeriksaan suhu, dan memiliki rencana yang disetujui oleh pejabat setempat.

Namun, kenyataanya tidak banyak perusahaan bisa melaksanakan regulasi itu.

"Kami mulai hari ini, tapi bos hanya memberi kami satu masker ketika kita semua tahu dia seharusnya memberi dua," kata Xiao perempuan 52 tahun yang bekerja di pabrik plastik di Shenzhen seperti dikutip dari Guardian.

"Suamiku, yang bekerja di sebuah restoran di dekat sini, juga hanya mendapatkan satu masker per hari," tambahnya.

Pada praktiknya, membuat karyawan kembali bekerja adalah masalah lebih lanjut bagi perusahaan yang siap untuk dibuka kembali.

Xiao mengatakan hanya sekitar 20 dari 50 tenaga kerja pabrik telah kembali dari bagian lain China.

Beberapa khawatir tentang wabah virus corona, tetapi banyak yang berjuang untuk mendapatkan akses transportasi dengan pembatasan baru yang ketat.

Tiket kereta api di China masih terbatas dan banyak layanan bus telah dibatalkan.

Untuk mengatasi ini, provinsi Zhejiang telah menyediakan 100 juta yuan subsidi untuk membantu orang kembali bekerja.

Mereka bahkan telah menyewa mobil, bus, dan kereta api untuk mengangkut karyawan agar kembali bekerja.

Kehawatiran menyebarnya virus

Banyak ahli penyakit menular sekarang percaya itu kemungkinan akan menjadi pandemi, dan bahkan direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus telah memperingatkan.

Jika karantina dan penutupan bisnis tidak dapat menghentikan Covid-19 seperti cara menghentikan Sars pada tahun 2003 maka kerugian lebih besar dapat menimpa China dan negara lain.

"Ya, kami ingin menghentikan penyebaran, tetapi harus mulai lebih peduli pada sekitar 50 juta orang di Hubei," kata Lawrence Gostin, Profesor Kedokteran di Universitas Georgetown dan Profesor Kesehatan Masyarakat di Universitas Johns Hopkins.

Menurut Lawrence, ancaman berkelanjutan terhadap kesehatan fisik dan mental di Hubei adalah orang-orang terperangkap bersama dan ketakutan.

Pusat manufaktur

Kota Wuhan dan provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah, menjadi fokus upaya pencegahan penyakit dalam empat minggu terakhir.

Korban meningkat menjadi lebih dari 2.000 di seluruh dunia, dan infeksi mencapai lebih dari 75.000, sebagian besar kasus masih di dalam zona karantina itu.

Tetapi penyakit itu telah menyebar jauh di seluruh negeri sebelum Hubei ditutup , dan beberapa tempat yang paling parah terkena dampak adalah pusat-pusat manufaktur dan ekonomi China.

Seperti Provinsi Guangdong selatan, tepat di seberang Hong Kong merupakan lokasi pabrik bagi perusahaan seperti Apple Foxconn.

Guangdong terkena dampak terburuk kedua setelah Hubei, dengan 1.339 kasus virus corona dikonfirmasi dan lima korban meninggal.

Sementara Zhejiang Timur, dekat Shanghai dengan 1.205 kasus infeksi dan 1 kematian merupakan basis bagi perusahaan seperti Alibaba.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/23/184500565/dilema-china-antara-mengembalikan-ekonomi-atau-membendung-penyebaran-virus

Terkini Lainnya

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke