Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Staf Rumah Sakit di Hong Kong Mogok Kerja karena Virus Corona...

KOMPAS.com - Pada Senin (3/2/2020), ribuan pekerja rumah sakit di Hong Kong melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut penutupan perbatasan secara penuh dengan China. 

Aksi pemogokan kerja dilakukan setelah seorang ahli mikrobiologi terkemuka setuju dengan tuntutan tersebut.

"Menutup perbatasan sepenuhnya adalah satu-satunya cara efektif untuk mencegah penyebaran virus," kata ahli mikrobiologi Universitas Hong Kong Dr Ho Pak-leung, dilansir dari SCMP (3/2/2020).

Meski pemerintah telah menutup layanan kereta api dan feri, tetapi para staf kesehatan menginginkan penutupan perbatasan secara total.

Sementara itu, pihak berwenang Hong Kong beralasan, penutupan perbatasan secara penuh bertentangan dengan saran dari WHO.

Akibat aksi pemogokan itu, antrian panjang terjadi di berbagai rumah sakit, seperti Rumah Sakit Queen Elizabeth di Yau Ma Tei dan Queen Mary di Pok Fu Lam.

"Jika ada penutupan perbatasan penuh, tidak akan ada cukup tenaga kerja, peralatan pelindung, atau ruang isolasi untuk memerangi wabah itu," kata Winnie Yu, Ketua Aliansi Staf Rumah Sakit yang baru dibentuk, dilansir dari BBC (3/2/2020).

Mereka mengatakan, aksi mogok tersebut akan terus berlanjut jika tuntutan tidak segera dipenuhi.

Sementara itu, mantan ketua Otoritas Rumah Sakit Anthony Wu Ting-Yuk mendesak mereka untuk mengesampingkan tuntutannya dan kembali bekerja.

"Tugas utama kami adalah merawat pasien. Setiap orang memiliki pandangan berbeda tentang cara pemerintah memerangi wabah ini," kata Wu.

"Tapi, saya sungguh berharap, kita semua mengesampingkannya dan melakukan tugas untuk pasien yang membutuhkan bantuan," sambungnya.

Peserta aksi mogok minta maaf

Beberapa peserta aksi mogok juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Tapi, mereka tetap bersikeras untuk melakukan aksi mogok demi kebaikan yang lebih besar.

Lu, asisten ruang operasi di Caritas Medical Center di Cheung Sha Wan misalnya, mengaku sangat menyesal dengan aksi mogok tersebut.

Dia menyesalkan aksi tersebut lantaran banyak orang pasti akan menunda operasi karena aksi mogok itu. Namun, ia berjanji akan menangani kasus mereka begitu kembali bekerja.

Di rumah sakit Queen Mary, seorang dokter ahli jantung Dr Lai Ching-Lung menunjukkan dukungannya kepada para peserta aksi protes.

Ia mengaku tak bisa mengambil bagian dari aksi tersebut karena tugasnya merawat pasien.

Kendati demikian, ia memahami tuntutan mereka dan mendesak agar pemerintah segera menutup perbatasan secara penuh sebelum keadaan menjadi lebih buruk.

Sejauh ini, terdapat 15 kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di negara tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/03/192000265/saat-staf-rumah-sakit-di-hong-kong-mogok-kerja-karena-virus-corona-

Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke