Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Revolusi Amerika

Kompas.com - 15/03/2024, 12:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Revolusi Amerika merupakan periode penting dalam sejarah Amerika Serikat, yang terjadi pada 1765-1783.

Selama periode tersebut, rakyat koloni Amerika Serikat berjuang melawan pemerintah Inggris, yang melakukan kolonialisasi di wilayahnya.

Hasil dari Revolusi Amerika adalah kemerdekaan Amerika Serikat. Oleh sebab itu, Revolusi Amerika juga kerap disebut sebagai Perang Kemerdekaan Amerika.

Penyebab terjadinya Revolusi Amerika dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni sebab umum dan sebab khusus.

Berikut ini sebab umum dan sebab khusus Revolusi Amerika.

Baca juga: Keterlibatan Perancis dan Belanda dalam Perang Revolusi Amerika

Sebab umum Revolusi Amerika

Beberapa sebab umum yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Amerika, di antaranya:

Penerapan kebijakan yang membebani rakyat koloni

Sebab umum terjadinya Revolusi Amerika salah satunya karena rasa tidak puas rakyat koloni terhadap kebijakan Inggris di Amerika.

Bersatunya rakyat di 13 koloni di AS untuk bertempur dan memenangkan perang kemerdekaan melawan Kerajaan Inggris merupakan puncak dari serangkaian kebijakan yang membebani rakyat koloni.

Eskalasi dimulai tidak lama setelah berakhirnya Perang Tujuh Tahun antara Inggris dan Perancis pada 1763.

Untuk menutup utang akibat perang dengan Perancis, Parlemen mengesahkan serangkaian undang-undang yang mengenakan pajak atas berbagai macam transaksi di koloni.

Undang-undang yang dikeluarkan dan memicu amarah rakyat koloni karena pajak yang membebani, di antaranya:

  • Sugar Act
  • Currency Act
  • Stamp Act (1765)
  • Townshends Act (1767

Kebijakan-kebijakan itu selalu mendapatkan protes keras di seluruh Amerika dan kurang berhasil dalam meningkatkan pendapatan negara.

Penduduk Amerika marah, karena tidak lagi memiliki wakil di parlemen dan merasa bahwa tidak seharusnya Inggris memeras uang warga Amerika untuk membayar utang mereka.

Baca juga: Sebab Khusus Terjadinya Revolusi Amerika

Sikap represif pemerintah Inggris di Amerika

Untuk menenangkan rakyat yang marah terhadap kebijakan yang sangat membebani, Parlemen Inggris mencabut beberapa kebijakan.

Namun, menyusul penghapusan kebijakan tersebut, Inggris mengeluarkan undang-undang hak-hak hukum (Declaratory Act), yang menyatakan bahwa Parlemen memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan yang dapat mengikat seluruh koloni tanpa kecuali.

Akibatnya, perlawanan yang datang semakin besar, terutama di kota-kota pesisir timur.

Rakyat Amerika melawan dengan memboikot barang-barang Inggris yang dikenai pajak dan mulai mengganggu para komisioner bea cukai Inggris.

Di Boston, paksaan dari regulasi Inggris menimbulkan tindak kekerasan pada pihak penarik pajak, mereka dikeroyok massa dan dipukuli.

Untuk melindungi penarik pajak, Inggris mengirimkan pasukan, yang pada akhirnya justru membuat keributan semakin besar.

Ketegangan memuncak saat lima warga Boston ditemukan tewas akibat ditembak tentara Inggris dalam peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Pembantaian Boston.

Tragedi tersebut disebabkan oleh perselisihan antara penduduk koloni dan prajurit Inggris, yang mengakibatkan sekitar 200 rakyat koloni mengepung tujuh tentara Inggris.

Ketika penduduk koloni mulai memperolok dan melempari barang, para tentara Inggris kehilangan kesabaran dan mulai menembaki kerumunan.

Tragedi ini semakin menyadarkan rakyat koloni bahwa kekejaman dan tirani Inggris itu nyata.

Baca juga: Sejarah dan Isi Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat

Pengaruh paham liberalisme John Locke

Pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Amerika adalah paham liberalisme dari John Locke.

John Locke adalah salah satu tokoh yang menyuarakan paham kebebasan individu (liberalisme).

John Locke percaya bahwa setiap manusia lahir dengan anugerah hak asasi yang mencakup hak hidup, hak kebebasan pribadi, dan hak kepemilikan pribadi.

Melalui karya-laryanya, John Locke mengatakan bahwa tujuan utama sebuah pemerintahan seharusnya melindungi warga negara dan hak milik warga negara atas segala hal yang menyangkut hidupnya.

Paham liberalisme John Locke yang masuk ke Amerika menyadarkan rakyat koloni untuk hidup merdeka dan membentuk dunia baru yang terbebas dari Inggris.

Baca juga: Townshend Act: Latar Belakang, Tujuan, Dampak, dan Pencabutan

Sebab khusus Revolusi Amerika

Sebab khusus terjadinya Revolusi Amerika atau Perang Kemerdekaan Amerika adalah peristiwa Boston Tea Party.

Peristiwa Boston Tea Party adalah protes yang dilakukan oleh rakyat Amerika dengan menyerang kapal-kapal Inggris dan membuang ratusan peti kayu yang di dalamnya berisi teh.

Pada 1773, Inggris mengesahkan undang-undang baru, yaitu Tea Act atau pajak teh untuk memperbesar monopoli teh kongsi dagangnya hingga ke seluruh koloninya.

Dengan adanya kebijakan baru itu, Inggris semakin dianggap bersikap seenaknya oleh penduduk Amerika.

Akibatnya, muncul aksi Sons of Liberty, organisasi rahasia dari kelompok revolusioner yang dibentuk guna memprotes kebijakan yang ditetapkan oleh Inggris.

Mereka menyerang kapal-kapal Inggris di Pelabuhan Boston, di mana sebanyak 342 peti kayu bermuatan lebih dari 92.000 pon teh dibuang ke laut.

Peristiwa penyerangan kapal Inggris ini menjadi aksi pembangkangan besar pertama yang dilakukan oleh rakyat Amerika terhadap Inggris.

Aksi ini disebut dengan peristiwa Boston Tea Party, yang dilakukan pada 16 Desember 1773.

Baca juga: Peristiwa Boston Tea Party: Latar Belakang, Proses, dan Dampaknya

Sebagai respons terhadap Boston Tea Party, pada 1774, Parlemen mengesahkan Coercive Act, yang semakin mencekik rakyat.

Peristiwa-peristiwa tersebut mendorong para penduduk koloni mengadakan kongres, yang menghasilkan keputusan yang dibacakan oleh Thomas Jefferson, yaitu Declaration of Independence atau Deklarasi Kemerdekaan, yang berisi tentang pernyataan kemerdekaan Amerika.

Setelah itu, konflik antara rakyat Amerika dan Inggris semakin memuncak, yang berujung pada pecahnya perang kemerdekaan Amerika Serikat (1776-1783).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com