Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Ronggeng Gunung, Tercipta dari Kesedihan Putri Raja

Kompas.com - 07/02/2024, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Dengan dilandasi rasa cinta kepada sang putri, Raden Sawung Galing berjanji akan merebut kembali Kerajaan Galuh dari tangan musuh.

Benar saja, Raden Sawung Galing berhasil merebut kembali Kerajaan Galuh dan raja pun bisa kembali ke singgasananya.

Raja kemudian menikahkan Nyi Dewi Kembang Samboja dan Raden Sawung Galing.

Selain itu, Raden Sawung Galing juga dinobatkan sebagai adipati di Pamotan, daerah yang kerap diserang bajak laut.

Serangan bajak laut pun memaksa Raden Sawung Galing dan Nyi Dewi Kembang Samboja, beserta para ronggrng dan nayaganya, mengungsi ke Pananjung.

Baca juga: Tari Bedhaya Ketawang: Sejarah, Makna, dan Pelaksanaan

Ketika keadaan di Pamotan kembali normal, banyak ronggeng yang sudah memisahkan diri dan menyebar ke daerah sepanjang pantai selatan Jawa Barat.

Ketika Raden Sawung Galing akhirnya dinobatkan menjadi raja untuk menggantikan raja yang meninggal, ia mendapatkan gelar Prabu Haur Kuning.

Prabu Haur Kuning menghidupkan kembali kesenian ronggeng sebagai hiburan resmi dalam istana. Kesenian itulah yang disebut Ronggeng Gunung.

Lagu-lagu yang digunakan untuk mengiringi tarian Ronggeng Gunung diciptakan berdasarkan pengalaman Nyi Dewi Kembang Samboja ketika berada dalam pelarian.

Versi kedua

Konon, di daerah Pangandaran pernah berdiri Kerajaan Haur Kuning, yang diserang oleh angkatan perang Portugis.

Serangan tersebut memaksa raja menyingkir ke daerah pegunungan dan terpisah dari putrinya, Dewi Semboja.

Dengan penuh kesedihan, Dewi Semboja berusaha menemukan ayahnya. Dalam perjalanannya, ia hendak menyeberangi sungai yang sangat dalam dan arusnya deras.

Baca juga: Tarian Suling Dewa, Tari Pemanggil Hujan asal Lombok

Dalam keadaan demikian, datang seorang tukang rakit yang masih muda dan tampan, yang membantu putri hingga berhasil menyeberang.

Setelah peristiwa itu, mereka saling jatuh cinta. Namun, nasib malang masih mengejar Dewi Semboja.

Suatu ketika, Dewi Semboja menemukan kekasihnya sudah tidak bernyawa. Siang dan malam, ia terus meratapi mayat kekasihnya yang telah membusuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com