Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Peradaban Islam: Dinasti Samaniyah

Kompas.com - 29/01/2024, 12:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Dinasti Samaniyah merupakan dinasti pertama Persia di Iran Raya dan Asia Tengah.

Dinasti Samaniyah terletak di Tajikistan, Asia Tengah.

Dinasti ini muncul setelah wilayah Persia ditaklukkan oleh bangsa Arab dan runtuhnya kekaisaran Sasaniah.

Lahirnya Dinasti Samaniyah

Dinasti Samaniyah didirikan oleh Saman Khuda, yang memeluk Islam dengan aliran Sunni meskipun memiliki darah bangsawanan teokratik Zoroastranisme.

Dalam sejarah Islam, Keturunan Samaniyah berawal dari masuknya Saman Khuda menjadi penganut Islam pada masa Khilafah Hisyam bin Abdul Malik, Bani Umayah, pada 105-125 H/724-743 M.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Bani Umayyah di Damaskus

Setelah masuk Islam, Saman Khuda dan keturunannya mengabdikan diri kepada penguasa Islam Bani Abbasiyah.

Selain itu, para keturunan Saman Khuda menyebar luas dan menduduki berbagai jabatan dalam kekhalifahan Islam.

Inilah cikal bakal sekaligus mengukuhkan Bani Samaniyah menjadi salah satu suku yang memiliki andil dalam pemerintahan.

Penguasa Dinasti Samaniyah

Dalam Dinasti Samaniyah terdapat 12 khalifah yang memerintah secara beruntun, yaitu:

  1. Ahmad I bin Asad bin Saman (204 H/819 M)
  2. Nash I bin Ahmad (250 H/864 M)
  3. Ismail I bin Ahmad (279 H/907 M)
  4. Ahmad II bin Ismail (295 H/907 M)
  5. Al-Amir Al-Sa’id Nashr(301 H/914 M)
  6. Al-Amir Al-Hamid Nuh I (331 H/943 M)
  7. Al-Amir Al-Mu’ayyad Abdul Malik I (343 H/954 M)
  8. Al-Amir Al-Sadid Mansur Manshur I (350 H/961 M)
  9. Al-Amir Al-Ridha Nuh II (365 H/976 M)
  10. Manshur II (387 H/997 M)
  11. Abdul Malik II (389 H/999 M)
  12. Ismail II Al-Muntashir (390-395 H/1000-1005 M)

Perkembangan Dinasti Samaniyah

Dinasti Samaniyah memiliki masa kepemimpinan yang terbilang sangat panjang dan memiliki peranan penting, khususnya di bidang politik.

Terbukti, dinasti ini mampu bertahan hingga ratusan tahun lamanya. Pemerintahannya dijalankan secara turun temurun selama kurang lebih 186 tahun (204-395 H/819-1005 M).

Selama kurun waktu tersebut, terdapat 12 tokoh yang telah menjalankan pemerintahan.

Ibu kota Dinasti Samaniyah terletak di daerah Bukhara dan kota terkemukanya adalah Samarkand. Kota ini hampir mengungguli Baghdad sebagai pusat peradaban Islam.

Selama pemerintahan 12 khalifah tersebut, Dinasti Samaniyah telah berjaya memperluas kekuasaannya ke berbagai wilayah yang dikuasai Dinasti Abbasiyah.

Puncak kejayaan dinasti ini terjadi ketika masa pemerintahan khalifah kelima, Nashr II bin Ahmad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com