Kegemilangan Dinasti Ikhsidiyah lebih tampak pada kekuatan militernya.
Terdapat banyak wilayah yang pernah ditaklukkan oleh Dinasti Ikhsidiyah, di antaranya adalah Syam, Palestina, Mekkah, dan Madinah.
Kafur juga membangun istana yang terkenal dengan sebutan Bustan al-Kafur di Raudah.
Pada masa pemerintahan Dinasti Ikhsidiyah juga muncul beberapa tokoh intelektual Muslim ternama, seperti Abu Ishak al-Marwazi, Hasan ibnu Rasyid al-Misri, Muhammad ibnu Walid al-Tamimi, dan al-Mutanabbi.
Kehancuran Dinasti Ikhsidiyah disebabkan oleh raja-raja dan para penguasa yang menghabiskan uang negara secara berlebihan untuk kepentingan pribadi.
Tanda-tanda kemunduran Dinasti Ikhsidiyah terlihat setelah Kafur meninggal dunia.
Sepeninggal Kafur, kekhalifahan digantikan oleh Ahmad, cucu Muhammad ibnu Tughji.
Pada masa kepemimpinan Ahmad, Ikhsidiyah mengalami fase kemunduran dan kehancuran.
Selama periode kekuasaannya, dinasti ini tidak memberikan sumbangsihnya di Mesir maupun Suriah.
Baca juga: Penyebab Perang Saudara di Suriah
Selain itu, tidak ada karya-karya publik yang lahir dari tangan mereka.
Pada 969 M, Dinasti Ikhsidiyah kehilangan kekuasaan atas negerinya dan menyerah kepada jenderal terkenal dari Dinasti Fatimiyah, Jawhar.
Dinasti Ikhsidiyah resmi telah jatuh ke tangan Dinasti Fathimiyah pada 358 H.
Referensi: