Baik orang Yahudi maupun Kristen mulai melihat bagaimana filsafat dan agama menjadi lebih selaras.
Sejumlah teolog rasionalis menjadi terkenal dalam sejarah Barat, mewakili sebuah gerakan yang berupaya menentang dominasi gereja.
Kala itulah, Ibnu Rusyd hadir dengan pemikirannya yang memisahkan sains dan agama.
Terjemahan karya Ibnu Rusyd ke dalam bahasa Latin mengakibatkan munculnya gejolak pada pemikiran Eropa dan menimbulkan reaksi dalam kehidupan sosial dan teologis di Barat.
Pemikiran Ibnu Rusyd memicu munculnya suatu gerakan averoisme, sebuah tradisi intelektual Barat yang telah aktif sejak abad ke-13.
Gerakan ini berupaya menggabungkan dan memperluas ajaran Ibnu Rusyd yang telah memberikan dampak besar terhadap budaya Barat.
Banyak universitas di Eropa yang terus mempelajari karya-karya Ibnu Rusyd dan pengaruhnya bertahan hingga abad ke-17.
Setelah bangsa Barat melewati tahun-tahun kelam, gerakan ini dibawa ke zaman Renaissance yang didefinisikan sebagai kembali bangkitnya ilmu pengetahuan.
Referensi: