KOMPAS.COM - Sebelum adanya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin dan dinasti, pemerintahan bangsa Arab telah memiliki sistem sendiri.
Sistem tersebut dibedakan berdasarkan periodisasi pemerintahan yang berbentuk kerajaan di kalangan bangsa Arab sebelum Islam datang.
Pada periodisasi tersebut, terdapat tiga periode, yaitu periode Al Arab Al-Baidah, periode Al-Arab Al-'Aribah, dan periode Al-Arab Al Musta rabah.
Pada periode pemerintahan Al-Arab Al-Baidah banyak kerajaan yang didirikan oleh golongan yang sekarang ini telah punah, yaitu kaum Ad, Tsamud, dan Amaliqah (Imliq).
Jejak-jejak mereka sulit dilacak karena tidak ditemui peninggalan-peninggalan yang bersifat monumental.
Para ahli sejarah memperkirakan kaum Ad telah membangun kerajaan di daerah Al-Ahqaf Al-Raml yang berada di antara wilayah Yaman dan Oman.
Kekuasaan kerajaan ini telah meluas sampai ke Irak, Suriah, dan India.
Baca juga: Faktor-faktor Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam
Bukan hanya itu, Kaum Ad juga mendirikan kerajaan di Juhfah yang terletak di antara Mekkah dan Yatsrib.
Adapun kaum Tsamud menempati daerah Hajar dan Wadi Al-Qura yang terletak di antara Hijaz dan Suriah.
Karena terbuat dari batu, rumah mereka dibangun seindah mungkin daripada rumah suku yang lain.
Sementara itu, kaum Amaliqah mendirikan kerajaan di Arabia Timur, Oman, dan Hijaz.
Keturunan mereka tersebar ke Mesir dan Suriah. Khususnya, keturunan Amaliqah yang kemudian menjadi penguasa di daerah tersebut.
Orang-orang Al-'Arab Al-'Anbah atau Qahthaniyah mendirikan Kerajaan Ma'in, Saba', Qitban, Hadra Maut, dan Himyariyah.
Kerajaan Saba' terletak di sebelah selatan Najran di distrik Yaman (Arab Selatan).
Sejak 750 SM hingga 115 SM, Kerajaan Saba telah mendapati peradaban yang lebih maju dari masa sebelumnya.