Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Deklarasi Kemerdekaan Finlandia pada 6 Desember 1917

Kompas.com - 05/12/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Kebijakan itu ditentang oleh rakyat Finlandia, yang mengirimkan 500 delegasi ke Saint Petersburg untuk menyampaikan penolakan rakyat.

Rusifikasi Finlandia memicu terbentuknya gerakan-gerakan perlawanan di Finlandia.

Pada 1906, dibentuk parlemen unikameral Finlandia. Dua tahun kemudian, Rusifikasi Finlandia tahap dua dijalankan, yang membatasi wewenang parlemen Finlandia.

Tsar Nicholas II sebenarnya menghendaki otonomi Finlandia diakhiri pada 1914, tetapi rencananya terganggu oleh Perang Dunia I (914-1918).

Pada 1917, terjadi Revolusi Rusia yang berhasil menggulingkan Tsar Nicholas II dan meruntuhkan Kekaisaran Rusia menuju berdirinya Republik Uni Soviet.

Baca juga: Tokoh-Tokoh Revolusi Rusia

Revolusi ini terjadi dalam dua fase, yaitu fase pertama atau dikenal sebagai Revolusi Februari, dan gerakan kedua yang disebut sebagai Revolusi Oktober.

Revolusi Oktober atau Revolusi Bolshevik adalah revolusi yang dilakukan oleh golongan Bolshevik yang dipimpin oleh Vladimir Lenin.

Peristiwa ini terjadi pada 7 November 1917 menurut kalender Gregorian. Namun, menurut penanggalan Julian revolusi ini terjadi pada 25 Oktober 1917, sehingga disebut sebagai Revolusi Oktober.

Setelah Rusia diambil alih oleh Partai Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin, Parlemen Finlandia melihat kesempatan untuk mengambil alih kekuasaan di Finlandia.

Pada 27 November 1917, dibentuk Senat yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Finlandia yang disepakati akan berbentuk republik.

Baca juga: Revolusi Oktober: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Pada 4 Desember 1917, Senat telah selesai menyusun deklarasi kemerdekaan dan mengajukannya untuk disetujui oleh Parlemen.

Parlemen akhirnya membacakan deklarasi kemerdekaan Finlandia pada 6 Desember 1917.

Perjalanan Finlandia menuju negara yang merdeka dan berdaulat didukung oleh pemerintah Soviet, Jerman, dan negara-negara Skandinavia, yang mengakui kemerdekaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com