Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Brigade Al-Qassam?

Kompas.com - 08/11/2023, 13:18 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Brigade Izzuddin al-Qassam atau Brigade al-Qassam adalah sayap militer organisasi kelompok Hamas Palestina.

Sayap militer yang sudah beroperasi sejak 1991 ini merupakan kelompok terbesar dan terlengkap di Gaza.

Saat ini, Brigade Al-Qassam dipimpin oleh Mohammad Deif sejak 2002 bersama wakilnya, Marwan Issa.

Hanya, pada awal terbentuk, Brigade Al-Qassam bertugas untuk menghalangi perundingan Perjanjian Oslo.

Sementara itu, sekarang, Brigade Al-Qassam lebih mengutamakan untuk melawan penjajah Israel.

Baca juga: Siapa itu Kelompok Hamas?

Siapa itu Brigade Al-Qassam?

Nama Brigade Al-Qassam merujuk pada Izz Ad Din Al-Qassam, seorang pendakwah di Palestina.

Melansir dari laman resmi yang dirilis Pemerintah Australia, Brigade Al-Qassam secara resmi didirikan pada 1991 untuk membantu keperluan militer kelompok Hamas.

Tujuan utamanya adalah menyatukan Israel dan wilayah Palestina di bawah pemerintahan Islam.

Pada awalnya, Brigade Al Qassam diorganisasi secara rahasia.

Sebab, brigade ini sudah mengadopsi berbagai taktik dalam upaya mengalahkan Israel, termasuk mengirim serangan roket, bom bunuh diri, dan penculikan di kawasan okupasi Israel.

Sebagai sayap militer yang rahasia, jumlah anggota Brigade Al-Qassam tidak dapat diketahui dengan pasti.

Namun, pada 2009, dilansir dari International Crisis Group menyebutkan bahwa kekuatan pasukan ini diperkirakan mencapai 7-10 ribu oraang dengan sekitar 20.000 anggota cadangan.

Selama beroperasi, Brigade Al-Qassam tidak pernah melancarkan serangan di luar wilayah Israel atau Palestina.

Mereka juga tidak pernah menyerang negara lain selain Israel.

Dibentuknya Brigade Al-Qassam bertujuan untuk:

  • Berupaya melakukan pembebasan Palestina.
  • Memulihkan hak-hak rakyat Palestina berdasarkan ajaran suci Islam Al-Quran, sunnah (tradisi) Nabi Muhammad, dan tradisi para penguasa Muslim.

Baca juga: Pelanggaran HAM yang Dilakukan Israel terhadap Palestina

Organisasi

Brigade Al-Qassam bisa dikatakan merupakan bagian integral dari kelompok Hamas.

Namun, identitas dan posisi para pejuang dalam Brigade Al-Qassam seringkali dirahasiakan sampai kematian mereka.

Bahkan ketika berperang melawan Israel, semua pasukan mengenakan tudung hitam yang khas, diikatkan pada ikat kepala berwarna hijau.

Dikenal sebagai sayap militer yang mematikan, Brigade Al-Qassam memiliki persediaan senjata otomatis ringan dan granat, roket rakitan, mortir, bom, sabuk bunuh diri, dan bahan peledak dalam jumlah besar.

Baca juga: Perbedaan Hamas dan Fatah dalam Konflik Israel-Palestina

Tindakan Brigade Al-Qassam dalam Konflik Hamas-Israel

Pada Sabtu (7/10/2023), konflik Hamas-Israel pecah.

Dalam konflik ini, Brigade Al-Qassam mengklaim telah menyandera belasan prajurit Israel.

Kemudian, pada Senin (7/11/2023), Al-Qassam menembakkan 16 roket dari Lebanon ke arah Israel, menargetkan kota pesisir Haifa.

Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa serangan ini terjadi sebagai aksi balas atas pendudukan Israel dan agresi mereka terhadap rakyat di Jalur Gaza.

Setelah sebulan berperang, kelompok Hamas mengatakan bahwa sudah lebih dari 9.000 jiwa menjadi korban agresi yang dilakukan Israel, mulai dari warga sipil hingga anak-anak.

 

Referensi:

  • Bellal, Annyssa. (2015). The War Report Armed Conflict in 2014. Oxford University Press.
  • Romli, Asep Syamsul M. (2000). Demonologi Islam, Upaya Barat Membasmi Kekuatan Islam. Jakarta: Gema Insani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com