Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Agama Kerajaan Tarumanegara

Kompas.com - 02/11/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Begitu pula Prasasti Jambu yang menyamakan Raja Purnawarman dengan Indra, yang selain dikenal sebagai dewa perang, juga memiliki sifat sebagai dewa matahari.

Dari catatan Fa Hien dan prasasti-prasasti tersebut, jelas bahwa kepercayaan di daerah Jawa Barat pada zaman Tarumanegara adalah agama Hindu.

Baca juga: 7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Satu hal yang cukup menarik disebutkan oleh Fa Hien adalah agama "kotor atau buruk", sebagai agama yang dipercayai masyarakat Tarumanegara.

Para ahli berbeda pendapat terkait orang-orang yang agamanya buruk yang disebut oleh Fa Hien.

Ada yang berpendapat bahwa agama kotor yang dimaksud adalah agama Siwa Pasupata, berdasarkan berita Huen Tsang dari abad ke-7, yang mengatakan adanya kaum Brahmana dan pemeluk agama palsu.

Argumen lainnya mengatakan bahwa maksud agama kotor adalah agama orang Parsi (Majusi), yang mengenal penguburan dengan menempatkan jenazah begitu saja di dalam hutan.

Sedangkan sebagian ahli lainnya menafsirkan agama kotor sebagai kepercayaan asli penduduk yang sudah lama ada sebelum masuknya pengaruh Hindu ke Nusantara.

Baca juga: Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan

Bisa jadi, karena kepercayaan asli masyarakat memiliki ritual yang berbeda dari kedua agama India yang dikenal Fa Hien (Hindu dan Buddha), ia menyimpulkannya sebagai agama yang kotor atau buruk.

Mengingat kembali bahwa Tarumanegara merupakan negara pertama di Jawa Barat yang menerima pengaruh India, dapat dipastikan kepercayaan asli masyarakatnya tidak ditinggalkan begitu saja.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com