Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Agama Yahudi

Kompas.com - 31/10/2023, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yahudi adalah agama monoteisme (percaya hanya ada satu Tuhan) tertua yang sudah ada sejak sekitar 2.000 tahun lalu, sebelum Islam turun.

Agama Yahudi merupakan salah satu sati agama samawi atau agama yang berdasarkan wahyu Allah.

Yahudi berasal dari kata, yahud, yang diambil dari kata haada yahuudu, berarti kembali.

Konon, agama Yahudi dapat berkembang luas berkat peran Nabi Musa yang diberi wahyu oleh Allah berupa agama Yahudi.

Lantas, bagaimana sejarah agama Yahudi?

Baca juga: Holocaust, Pembantaian Jutaan Yahudi oleh Hitler

Sejarah awal lahirnya agama Yahudi

Sejarah lahirnya agama Yahudi tidak bisa terlepas dari sejarah bangsa Yahudi itu sendiri.

Pada 1900 SM, Ibrahim atau Abraham bersama dengan para pengikutnya memutuskan untuk kabur dari Mesopotamia guna menghindari tekanan dari penguasa zhalim, yaitu Raja Namrud.

Lalu, orang-orang yang melarikan diri ini disebut sebagai Ibrani, artinya orang yang menyebrang.

Dalam Kitab Taurat disebutkan, Ibrahim adalah orang Yahudi pertama yang disebut sebagai ibri atau ibrani.

Setelah Nabi Ibrahim wafat, kepemimpinan bangsa Ibrani dilanjutkan oleh putranya, Ishaq.

Selanjutnya, Ishaq digantikan oleh putranya yang bernama Yaqub.

Yaqub diberi gelar kehormatan yang disebut Israel. Artinya, hamba Allah yang sangat taat.

Yaqub diketahui memiliki 12 orang anak, yaitu Rubin, Simeon, Lewi, Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin.

Anak cucu Yaqub inilah yang kemudian dikenal sebagai Bani Israel atau anak cucu Israel.

Ketika salah satu anak Yaqub, yaitu Yusuf, menjadi pejabat di pemerintahan Firaun di Mesir, Bani Israel pun kemudian hijrah ke Mesir.

Pada awalnya, Bani Israel mendapat perlakuan baik dari raja setempat.

Akan tetapi, pada masa kepemimpinan Amnahotab II, kebaikan itu berubah menjadi sebuah kekejaman.

Sebab, Amnahotab II khawatir terhadap perkembangan Bani Israel dan tidak suka dengan agama tauhid yang mereka anut.

Akibatnya, Amnahotab II menjadikan Bani Israel sebagai budak.

Semakin lama kekejaman Amnahotab II terhadap Bani Israel semakin menjadi-jadi.

Sekitar abad ke-13 SM, Allah pun mengutus Musa dan Harun yang juga merupakan keturunan Yaqub, untuk membebaskan Bani Israel dan mengajak Amnahotab II bertauhid, tetapi ditolak.

Pada akhirnya, Musa mengajak Bani Israel berhijrah.

Sesampainya di Tursina, Musa bersama kaumnya mendirikan sebuah perkampungan.

Setelah itu, Musa memutuskan pergi ke Bukit Tursina selama 40 hari untuk mendapat wahyu dari Allah.

Sewaktu sedang bermeditasi di Bukit Tursina, Allah menurunkan agama Yahudi kepada Musa untuk kemudian diajarkan ke Bani Israel dengan Taurat sebagai kitab suci.

Baca juga: Sejarah Tembok Ratapan, Bangunan Suci Kaum Yahudi

Perkembangan agama Yahudi

Sekitar tahun 457 SM, agama Yahudi mulai mengalami pembaruan, berkat pemimpin kedua bangsa Yahudi, yaitu Ezra.

Ezra memperbaiki sistem agama dan sosial Yahudi.

Sebagaimana dijelaskan dalam Alkitab, Ezra mengatur kembali bangsa Yahudi, membaca seluruh isi Taurat secara umum dan meminta orang-orang Judah kembali menyatukan diri untuk menghormati perintah-perintah tradisi dan ritual bangsa Yahudi.

Pembaruan yang dilakukan oleh Ezra ini telah membawa dampak baru terhadap agama Yahudi. Salah satunya adalah agama Yahudi dari agama etnik lokal menjadi agama universal.

Dalam konteks sosiologi sendiri, keagamaan Yahudi itu berupa gagasan, ide-ide, atau pemikiran dan peraturan yang berkaitan dengan agama atau berisi doktrin ajaran keberagaman.

Doktrin agama Yahudi berupa konsep ketuhanan, alam, umat pilihan, moral, dan sebagainya.

Sementara itu, gagasan agama Yahudi adalah monoteisme, yang secara sederhana diartikan bahwa Tuhan hanya satu yang Maha Esa.

Dalam agama Yahudi istilah Tuhan disebut dalam bahasa Ibrani YHWH, dibaca Yahweh.

Selain itu, istilah Yahweh dalam bahasa Ibrani juga dikenal sebagai El, Elohim, (El) Shaddai, (El) Elyon, dan Adonai, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris artinya God atau Tuhan.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Bangsa Israel

Negara yang mayoritas penduduknya Yahudi

Populasi bangsa Yahudi di dunia mencapai lebih dari 15 juta jiwa yang tersebar di beberapa negara.

Akan tetapi, berdasarkan dari data Israel Central Bureau of Statistics, mayoritas Yahudi paling banyak ada di Israel, sekitar 70 persen dari jumlah populasi di sana yang mencapai 9,7 juta jiwa.

Selain Israel, beberapa negara lain yang mayoritas penduduknya merupakan Yahudi adalah:

  • Amerika Serikat
  • Perancis
  • Kanada
  • Inggris
  • Rusia

 

Referensi:

  • Fitriani. Khoidir. Tazkiamusa. Kuniawan Assiantari. (2023). Sejarah Agama Yahudi. Al-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama. Vol. 9, No. 1, 2023.
  • Dr. Muhammad Amri, Lc., M.Ag. (2018). Sejarah, Teologi, dan Kebudayaan Yahudi. Yogyakarta: Glosaria Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com