KOMPAS.com - Masjid Al Aqsa merupakan salah satu masjid penting setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Dalam sejarahnya, Masjid Al Aqsa tercatat dalam Al-Quran sebagai masjid tempat Nabi Muhammad SAW naik ke langit dan menerima perintah salat.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Isra Mi'raj.
Namun, Masjid Al Aqsa juga dipandang sebagai situs suci bagi kaum Yahudi.
Baca juga: Kronologi Serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023
Dalam kitab-kitab tafsir seperti Ath-Thabari, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan lainnya, disebutkan bahwa Masjid Al Aqsa pertama kali dibangun oleh para malaikat.
Para malaikat inilah yang konon menggariskan dan menentukan tempat di mana Masjid Al Aqsa didirikan.
Akan tetapi, menurut pendapat lainnya, orang yang pertama membangun Masjid Al Aqsa adalah Adam.
Disebutkan bahwa Adam membangun Masjid Al Aqsa berdasarkan wahyu dari Allah.
Allah yang menentukan tempat, panjang dan luasnya, lalu dibangun oleh Adam.
Setelah itu, Masjid Al Aqsa beberapa kali direnovasi oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Sulaiman.
Sayangnya, 370 tahun berdiri, Masjid Al Aqsa roboh akibat diserbu bangsa Babilonia.
Di sisi lain, pendapat lain juga menyebutkan bahwa Masjid Al Aqsa pertama kali dibangun oleh khalifah kedua Islam, yaitu Umar bin Khattab setelah kedatangannya ke Yerusalem.
Namun, ketika Umar bin Khattab melakukan pembangunan ulang, kondisi Masjid Al Aqsa sudah runtuh sejak 586 SM hingga 636 M.
Umar bin Khattab kemudian memasuki Masjid Al Aqsa yang runtuh, kotor, dan dipenuhi sampah.
Lalu, ia membersihkan sendiri masjid itu dan membangun sebuah masjid baru dari batu dan kayu di tempat Masjid Qibli (kiblat) sekarang.