Selain penampilan selebriti, banyak resor di Las Vegas mulai menggunakan uji coba nuklir sebagai cara untuk menarik wisatawan ke kasino.
Kota ini berjarak sekitar 65 mil dari tempat uji coba nuklir Nevada.
Sebelum uji coba nuklir dilakukan, banyak resor mengadakan pesta untuk merayakan uji coba tersebut.
Pesta tersebut akan menjual minuman khusus yang bahkan dinamai sebagai koktail atom dan akan diadakan juga kontes kecantikan dengan nama Miss Atomic Energy.
Dengan demikian, para mafia ini memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada untuk menarik perhatian wisatawan agar datang ke Las Vegas.
Baca juga: Tuai Kritik, Jepang Setujui Pembangunan Kasino Legal Pertama
Pada pertengahan tahun 1960-an dan 1970-an, kepemilikan resor di Las Vegas mulai berubah.
Howard Hughes membeli Desert Inn pada 1967, serta banyak properti lain di sana.
Pembelian Hughes membantu mengusir beberapa tokoh mafia yang menjadi pemilik hotel dan kasino.
Pada tahun sama, ketika Hughes membeli Desert Inn, Nevada juga mengesahkan Corporate Gaming Act yang membuat lebih mudah bagi perusahaan untuk mengelola kasino.
Ini membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan untuk membeli resor di Las Vegas yang sekali lagi menggusur pemilik mafia.
Setelah Atlantic City membuka kasino pertamanya pada 1978, Las Vegas menghadapi persaingan yang lebih intens dalam industri perjudian.
Banyak wilayah di Amerika Serikat mulai melegalkan perjudian kasino untuk meningkatkan pendapatan dan menarik wisatawan.
Hal ini menyebabkan munculnya lebih banyak tujuan perjudian di seluruh negara sehingga mengurangi ketergantungan pada Las Vegas sebagai satu-satunya pusat perjudian utama.
Las Vegas merespons dengan diversifikasi dan ekspansi dalam bentuk resor megah yang menawarkan berbagai hiburan selain perjudian.
Bahkan hingga kini, Las Vegas masih tetap menjadi salah satu destinasi perjudian terkemuka di dunia.
Referensi: