Sebab, sinar matahari bersinar dengan sudut yang lebih rendah dalam waktu lebih lama selama tahun.
Sebaliknya, di belahan bumi selatan, seperti di Australia dan Amerika Selatan, sinar matahari bersinar lebih tegak lurus, menghasilkan tingkat radiasi UV yang lebih tinggi.
Perbedaan ini memengaruhi kulit manusia karena radiasi UV adalah salah satu faktor pemicu sintesis melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit.
Di daerah dengan radiasi UV tinggi, tubuh manusia perlu melindungi diri dari dampak berlebihan radiasi UV yang dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Karena itu, evolusi telah mengarahkan pengembangan kulit yang lebih gelap di daerah-daerah ini sebagai mekanisme perlindungan.
Sebab, melanin dapat menyerap dan memecah radiasi UV sebelum mencapai lapisan kulit yang lebih dalam.
Sebaliknya, di daerah dengan radiasi UV yang lebih rendah, tubuh manusia memerlukan kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak vitamin D melalui sinar matahari sehingga cenderung mengembangkan kulit lebih terang.
Referensi: