KOMPAS.com - British East India Company atau disingkat EIC merupakan kongsi dagang milik Inggris yang pernah menguasai dunia.
Antara tahun 1600 hingga 1874, EIC menjadi kongsi dagang terkuat dan terbesar di dunia, yang mempunyai angkatan perang dan wilayahnya sendiri.
EIC disebut-sebut sebagai ujung tombak imperialisme Inggris.
Pasalnya, EIC pernah menguasai hampir seluruh anak benua India dan menjalankan perdagangan di berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, Asia, dan Amerika.
Ada pula yang menyebut bahwa tanpa EIC, tidak akan ada Imperium Britania di India pada abad ke-19 dan abad ke-20.
Berikut sejarah kongsi dagang Inggris EIC.
Baca juga: Latar Belakang Dikeluarkannya Coercive Act oleh Inggris
Melansir theeastindiacompany.com, selama paruh kedua abad ke-16, Inggris berusaha mengejar ketertinggalannya dari bangsa Spanyol dan Portugis, yang lebih dulu mengembangkan kehidupan maritim dan menguasai perdagangan rempah di dunia timur.
Pada 1588, kekalahan armada Spanyol dari Inggris di bawah pimpinan Francis Drake, menandai kebangkitan angkatan laut Inggris.
EIC didirikan oleh Ratu Elizabeth I pada 31 Desember 1600.
Saat itu, Ratu Elizabeth I memberikan Piagam Kerajaan kepada gubernur dari The Company of Merchants of London Trading into the East Indies (Perusahaan Pedagang London yang Berdagang ke Hindia Timur).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.