Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW

KOMPAS.com - Maulid Nabi Muhammad berarti hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Pendapat yang paling populer dan banyak diyakini, Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun Gajah.

Dalam Kalender Masehi, lahirnya Nabi Muhammad itu bertepatan dengan hari Senin tanggal 22 April 571.

Kini, setiap 12 Rabiul Awwal, mayoritas umat Muslim di dunia memperingati Maulid Nabi Muhammad.

Lantas, bagaimana sejarah tentang maulid Nabi Muhammad SAW?

Baca juga: Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Para Ulama

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awwal, tetapi dalam Kalender Masehi tidak jatuh pada tanggal dan bulan yang sama.

Hal itu akibat perbedaan perhitungan antara Kalender Masehi dan Kalender Hijriah.

Maulid Nabi 2022 misalnya, jatuh pada 8 Oktober 2022 sedangkan Maulid Nabi Muhammad 2023 jatuh pada Kamis, 28 September 2023.

Ada banyak versi tentang siapa yang memulai perayaan Maulid Nabi Muhammad.

Satu hal yang diketahui, tidak ada riwayat yang menyebutkan Nabi Muhammad merayakan hari ulang tahunnya.

Nabi Muhammad memperingati hari kelahirannya, yakni Senin, dengan berpuasa.

Para sahabat dan generasi tabi'in, juga tidak pernah mengadakan perayaan secara khusus untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah.

Baca juga: Sejarah Maulid Nabi di Indonesia

Dapat dikatakan, Nabi Muhammad tidak pernah menyuruh untuk merayakan hari kelahirannya, sehingga tidak bisa disebut disyariatkan.

Di sisi lain, tidak pula dikatakan berlawanan dengan syariat, apabila tujuan utama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebagai wujud rasa cinta kepada suri tauladan yang baik dan mengharap rahmat dari Allah.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara khusus baru dilakukan di kemudian hari.