Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW

Kompas.com - 26/09/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber NU Online

Melansir NU Online, bangsa Arab telah memperingati hari kelahiran Rasulullah sejak abad kedua Hijriah.

Nuruddin Ali dalam kitab Wafa'ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa, menyebut bahwa Khaizuran (170 H/786 M), datang ke Madinah dan memerintahkan penduduknya untuk mengadakan perayaan Maulid Nabi di Masjid Nabawi.

Khaizuran juga memerintahkan rakyat Mekkah melakukan perayaan, tetapi di rumah masing-masing.

Baca juga: Sejarah Kodifikasi Al Quran pada Masa Nabi Muhammad

Khaizuran merupakan sosok berpengaruh pada masa Dinasti Abbasiyah, yang mampu menggerakkan masyarakat Muslim Arab agar teladan, ajaran, dan kepemimpinan mulia Nabi Muhammad bisa terus menginspirasi umat Islam.

Berbeda dengan pendapat tersebut, sejarawan Islam asal Mesir, Syekh Hasan as-Sandubi, mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Dinasti Fatimiyah (297-567 H).

Sedangkan Imam Suyuthi dalam kitabnya mengatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi adalah penguasa Irbil, yaitu Raja Mudzaffar Abu Said Kukburi bin Zainuddin Ali ibn Buktikin (549-630 H).

Raja Mudzaffar disebut sebagai salah seorang raja yang mulia, agung, dermawan, dan meneruskan pembangunan Masjid al-Mudhaffari di kaki Gunung Qasiyun.

Ibnu Katsir dalam kitabnya menyebutkan bahwa Raja Mudzaffar mengadakan Maulid Nabi dengan perayaan yang besar.

Riwayat lain mengatakan bahwa Salahuddin Al-Ayyubi (532-589 H), pendiri Dinasti Ayyubiyah, yang pertama kali merayakan Maulid Nabi.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Mendapat Gelar Al-Amin

Meski terdapat beragam versi mengenai pelopor perayaan Maulid Nabi Muhammad, yang pasti peringatan kelahiran Rasulullah masih dilakukan oleh mayoritas Muslim hingga kini.

Tujuan perayaan Maulid Nabi adalah untuk mengingat sejarah kelahiran Rasulullah dan meneladani akhlaknya untuk mendapat rahmat dari Allah.

Itulah mengapa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi agenda tahunan bagi umat Islam.

 

Referensi:

  • Nurhayati, Mahsyar Idris, dan Muhammad Alqadri Burga. (2020). Muhammadiyah dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, dan Sistem Nilai. Yogyakarta: TrustMedia Publishing.
  • Al-Hafidz, Al-Imam dan Jalaluddin As-Syuyuthi. (2021). Tujuan Perayaan Maulid Nabi Muhammad. Jakarta: Almuqsith Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com