Di tengah medan pertempuran yang penuh tantangan, Nyi Ageng Serang memimpin pasukan wanita dengan keberanian dan keterampilan strategis.
Kepemimpinannya menjadi inspirasi bagi banyak perempuan lain yang turut berjuang dalam perang tersebut.
Sebagai seorang pemimpin, Nyi Ageng Serang dikenal cerdas dalam merancang strategi pertempuran.
Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang medan dan taktik perang untuk mengatur pasukannya dengan efektif.
Dia mengandalkan strategi gerilya dengan penuh keahlian serta pengetahuan mendalam tentang medan dan topografi.
Dalam pertempuran, pasukannya sering melakukan serangan mendadak dari tempat-tempat tersembunyi, seperti hutan dan perbukitan, lalu menghilang dengan cepat.
Pemanfaatan taktik penyergapan dan perangkap membuat pasukan Belanda kesulitan dalam menghadapi serangan balasan pasukan Nyi Ageng Serang.
Ia juga menjalin kerja sama erat dengan pasukan Pangeran Diponegoro serta elemen-elemen pemberontak lainnya untuk menggabungkan kekuatan dan strategi.
Nyi Ageng Serang dikenal memiliki semangat juang yang inspiratif dan berani memelihara moral pasukannya, meski pada akhirnya Belanda berhasil mengatasi perlawanan mereka.
Baca juga: Nyi Ageng Serang: Kehidupan, Perjuangan, dan Akhir Hidup
Tidak hanya dalam Perang Diponegoro, Nyi Ageng Serang juga terlibat dalam upaya melawan penjajahan Belanda di berbagai kesempatan.
Pengorbanan dan jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan diakui oleh banyak pihak.
Bahkan, tak jarang ia turut membantu menyelundupkan senjata dan memberikan semangat kepada para pejuang kemerdekaan.
Setelah perjuangan selesai, Nyi Ageng Serang tetap aktif dalam mendukung pergerakan nasional hingga akhirnya ia meninggal dunia pada 1828.
Baca juga: Sebab Umum Terjadinya Perang Diponegoro
Pengorbanan dan dedikasi Nyi Ageng Serang diakui oleh pemerintah Indonesia hingga ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui melalui Surat Keppres No. 084/TK/1974 pada 13 Desember 1974.
Referensi: