KOMPAS.com - Mesir Kuno terus menghadirkan misteri yang menarik dan memikat, bahkan ribuan tahun setelah zaman kejayaannya.
Salah satu harta karun pengetahuan yang paling menonjol dari peradaban Mesir Kuno adalah Buku Orang Mati.
Buku Orang Mati merupakan karya monumental yang memperlihatkan pandangan Mesir Kuno tentang kematian, kehidupan setelahnya, dan upacara pemakaman.
Baca juga: Apa Itu Kitab Orang Mati Mesir Kuno?
Buku Orang Mati yang dalam bahasa Mesir disebut “Papyrus Pertama” atau “Kitab Kematian” adalah sebuah koleksi tulisan yang merangkum pengetahuan dan kepercayaan bangsa Mesir Kuno tentang kehidupan setelah kematian.
Meskipun disebut buku, sebenarnya ini adalah serangkaian naskah dan gambar yang ditulis di atas papyrus atau di dinding makam.
Dalam pandangan Mesir Kuno, kematian bukanlah akhir dari segalanya.
Mereka percaya bahwa roh seseorang akan melanjutkan perjalanan ke alam baka setelah kematian fisik.
Buku Orang Mati memiliki tujuan untuk membantu orang yang telah meninggal melewati perjalanan ini dengan sukses.
Naskah-naskah ini berisi mantra, doa, dan petunjuk untuk memandu roh menuju alam baka dengan aman dan bahagia.
Baca juga: Menelusuri Jejak Lima Firaun Legendaris Mesir Kuno
Buku Orang Mati tidak hanya ditulis untuk orang mati, tetapi juga digunakan dalam upacara pemakaman dan persembahan bagi roh yang telah meninggal.
Bagi bangsa Mesir Kuno, pemakaman adalah rangkaian ritual yang kompleks dan sangat penting.
Mereka meyakini bahwa pemeliharaan tubuh dan perbekalan roh adalah kunci untuk kesuksesan di alam baka.
Baca juga: Picu Perdebatan, Apa Warna Kulit Cleopatra Sang Ratu Mesir Kuno?
Buku Orang Mati berisi beragam informasi, mulai dari doa untuk para dewa dan mantra untuk melindungi roh dari bahaya hingga panduan tentang bagaimana melintasi ujian-ujian yang akan dihadapi di alam baka.
Setiap mantra dan doa memiliki tujuannya masing-masing, seperti memastikan akses ke makanan, minuman, dan perbekalan di alam baka.
Satu hal menarik tentang Buku Orang Mati adalah keanekaragaman naskah yang ditemukan.
Meskipun inti panduan dan doa-doa umumnya serupa, ada variasi dalam penulisan dan penyusunan setiap naskah.
Hal ini menunjukkan bahwa buku tersebut tidak statis, melainkan berkembang seiring waktu dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Naskah-naskah Buku Orang Mati ditemukan dalam makam-makam bangsawan dan firaun di seluruh Mesir.
Naskah-naskah ini sering ditemukan dalam bentuk gulungan papyrus atau inskripsi di dinding makam.
Salah satu penemuan paling penting adalah naskah Buku Orang Mati dari makam Tutankhamun atau firaun yang dikenal secara luas.
Meskipun pembacaan dan interpretasi Buku Orang Mati masih menjadi bahan penelitian dan perdebatan di antara ahli sejarah dan arkeolog.
Karya ini memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan spiritual dan pandangan Mesir Kuno terhadap kematian.
Buku Orang Mati telah memberikan warisan budaya yang tak ternilai dalam memahami peradaban Mesir Kuno.
Baca juga: Terungkap, Mesir Kuno Runtuh karena Ulah Politisi dan Gunung Apinya
Dengan eksistensinya yang mencakup ribuan tahun, Buku Orang Mati tetap menjadi jendela menarik ke dalam dunia spiritual dan kepercayaan bangsa Mesir Kuno.
Koleksi tulisan ini adalah bukti nyata bahwa keingintahuan manusia tentang kematian dan kehidupan setelahnya, telah membentuk peradaban sepanjang sejarah.
Referensi: