Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Marga T, Novelis Indonesia Era 70-an

Kompas.com - 19/08/2023, 14:18 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Marga Tjoa atau dikenal sebagai Marga T adalah seorang sastrawan populer Indonesia yang terkenal pada era 1970-an.

Marga T telah berhasil melahirkan puluhan novel dan lebih dari 100 cerita pendek populer pada masanya.

Beberapa novel Marga T yang terkenal adalah "Karmila", "Badai Pasti Berlalu", "Gema Sebuah Hati", "Bukan Impian Semusim", dan "Ranjau-ranjau Cinta".

Baca juga: Biografi Pramoedya Ananta Toer, Sastrawan Pengarang Bumi Manusia

Marga T meninggal dunia di Australia pada Kamis (17/8/2023) malam waktu setempat, tetapi karyanya masih terkenal hingga kini.

Berikut ini biografi Marga T:

Latar belakang kehidupan

Marga T adalah penulis keturunan Tionghoa yang lahir di Jakarta pada 27 Januari 1943.

Ia memiliki nama lengkap Intan Margaretha Harjamulia. Selain itu, Marga T juga memiliki nama asli Tjoa Liang Tjoe sehingga dia kemudian dikenal sebagai Marga Tjoa.

Marga T lulus sekolah dasar (SD) pada 1956, tamat sekolah menengah pertama (SMP) pada 1959, dan menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas (SMA) pada 1962.

Bakat menulis Marga T telah tumbuh sejak masa remaja. Ia mulai menulis sejak berusia 14 tahun dan karya-karyanya dimuat di majalah sekolah.

Setelah lulus SMA, Marga T menempuh jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, Jakarta, dan kemudian berhasil menjadi dokter.

Latar belakangnya sebagai seorang dokter turut membawa warna tersendiri dalam karya-karya Marga T.

Dalam sejumlah novel dan cerpen karangannya, Marga T begitu mendetail menuliskan kisah berlatarbelakang dunia kedokteran.

Cerpen pertama Marga T yang dimuat di surat kabar berjudul "Kamar 27" juga berlatar di sebuah rumah sakit.

Cerpen itu mengisahkan pertemuan tidak sengaja seorang dokter dengan anaknya yang telah diambil paksa oleh sang mantan suami sejak kecil.

Kisah itu ditulis saat Marga T masih berusia 21 tahun dan sedang berkuliah di Fakultas Kedokteran Trisakti.

Pada 1969, saat berusia 26 tahun, Marga T berhasil melahirkan sebuah buku kumpulan cerita anak-anak berjudul "Rumahku Istanaku".

Pada 1979, Marga T menikah dengan seorang alumnus Fakultas Teknik Kimia, Universitas Trisakti. 

Meski sama-sama lulusan Trisakti, pertemuan mereka justru tidak terjadi di kampus, melainkan saat Marga T sedang melakukan perjalanan ke Eropa.

Karier sebagai novelis

Nama Marga T mulai melambung setelah cerita bersambung (cerber) karyanya yang berjudul "Karmila" diterbitkan dalam bentuk novel pada 1973.

Cerber yang mulai ditulis saat Marga T masih berkuliah itu, awalnya dimuat di surat kabar Kompas.

Cerber "Karmila 1" dimuat di Kompas mulai 6 Juni 1970, sedangkan "Karmila 2" mulai tayang pada 15 April 1971.

Cerber itu kemudian diterbitkan dalam bentuk novel oleh Gramedia Pustaka Utama dan langsung meledak di pasaran hingga berkali-kali dicetak ulang.

Cetakan terakhir "Karmila" atau cetakan ke-20 menjadi edisi khusus (hard cover) yang terbit pada 2004.

Novel "Karmila" juga meledak saat diangkat ke layar lebar. Film garapan sutradara terkenal Ami Priyono itu tayang dengan judul sama, "Karmila", dan tayang pada 1974.

Tak cukup sekali, "Karmila" kemudian difilmkan ulang pada 1981. Film kedua ini disutradarai Nico Pelamonia dan dibintangi aktor dan aktris populer masa itu, Robby Sugara dan Tanty Yosepha.

Mengikuti jejak dua film layar lebar yang meledak di pasaran, "Karmila" lalu ditayangkan dalam seri sinetron televisi sebanyak 26 episode.

Sinetron "Karmila" yang disiarkan Indosiar pada 1991, dibintangi aktris ternama Paramitha Rusady dan Teddy Syah.

Setelah menelurkan "Karmila", Marga T juga berhasil menghadirkan karya-karya populer lainnya.

Salah satunya adalah novel "Badai Pasti Berlalu" yang terbit pada 1974 dan langsung mencuri hati para penikmat sastra populer.

Seperti halnya "Karmila", "Badai Pasti Berlalu" juga pada awalnya merupakan cerber yang dimuat di Harian Kompas.

Cerber itu dimuat pada 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972 sebelum akhirnya diterbitkan dalam bentuk novel oleh Gramedia pada Maret 1974. Novel yang laris manis di pasaran itu kemudian juga naik cetak berulang-ulang.

Baca juga: Biografi Taufiq Ismail, Penyair dan Sastrawan Indonesia

Bukan hanya laris manis dalam bentuk novel, "Badai Pasti Berlalu" juga terkenal saat dirilis dalam film layar lebar garapan sutradara ternama Indonesia, Teguh Karya, pada 1977.

Dibintangi aktor-aktor berbakar, seperti Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Roy Marten, hingga Mieke Widjaya, film "Badai Pasti Berlalu" sukses mencuri perhatian masyarakat luas dan meraih penghargaan di Festival Film Indonesia 1978.

Pada 2007, film layar lebar "Badai Pasti Berlalu" digarap ulang oleh sutrada Teddy Soeriaatmadja dan dibintangi oleh Vino G. Bastian dan Raaihanun.

Adapun lagu "Badai Pasti Berlalu" yang mengiringi film ini juga sukses menjadi hits di pasaran.

Bahkan, lagu karya Eros Djarot yang dinyanyikan Berlian Hutauruk dan Chrisye itu masih terkenal hingga kini.

Karya-karya Marga T

Semasa hidup, Marga T dikenal sebagai penulis yang produktif. Ia melahirkan 128 cerita pendek dan 67 buku.

Selain "Karmila" dan "Badai Pasti Berlalu", masih banyak novel Marga T yang berhasil mencuri perhatian penikmat sastra Indonesia.

Berikut ini karya-karya Marga T:

  • Sekuntum Nozomi (buku satu hingga kelima) - (2002-2006)
  • Dibakar Malu dan Rindu (2003)
  • Dipalu Kecewa dan Putus Asa (2001)
  • Amulet dari Nubia (1999)
  • Dicabik Benci dan Cinta (1998)
  • Didera Sesal dan Duka (1998)
  • Matahari Tengah Malam (1998)
  • Melodi Sebuah Rosetta (1996)
  • Dikejar Bayang-bayang (1995)
  • Sepagi Itu Kita Berpisah (1994)
  • Rintihan Pilu Kalbuku (1992)
  • Seribu Tahun Kumenanti (1992)
  • Berkerudung Awan Mendung (1992)
  • Sonata Masa Lalu (1991)
  • Bukan Impian Semusim (1991)
  • Namamu Terukir di Hatiku (1991)
  • Istana di Kaki Langit (1990)
  • Petromarin (1990)
  • Waikiki Aloha: kumpulan satir (1990)
  • Kobra Papageno: Manusia Asap dari Pattaya (1990)
  • Kobra Papageno: Rahasia Kuil Ular (1989)
  • Di Hatimu Aku Berlabuh (1988)
  • Ketika Lonceng Berdentang: cerita misteri (1986)
  • Kishi: buku kedua trilogi (1987)
  • Batas Masa Silam: Balada Sungai Musi (1987)
  • Oteba: buku ketiga trilogi (1987)
  • Ranjau-ranjau Cinta (1987)
  • Sekali dalam 100 tahun: kumpulan satir (1988)
  • Tesa (1988)
  • Sembilu Bermata Dua (1987)
  • Setangkai Edelweiss: sambungan Gema Sebuah Hati (1987)
  • Untukmu Nana (1987
  • Saskia: sebuah trilogi (1987)
  • Bukit Gundaling (1984)
  • Rahasia Dokter Sabara (1984)
  • Saga Merah (1984)
  • Fatamorgana (1984)
  • Monik: sekumpulan cerpen (1982)
  • Sebuah Ilusi (1982)
  • Lagu Cinta: kumpulan cerpen (1979)
  • Sepotong Hati Tua (1977)
  • Bukan Impian Semusim (1976)
  • Gema Sebuah Hati (1976)
  • Badai Pasti Berlalu (1974)
  • Karmila (1971, dibukukan (1973)
  • Rumahku adalah Istanaku (1969)

Meskipun sukses melahirkan karya-karya terkenal, Marga T memilih menjadi seorang perempuan sederhana. 

Ia menolak menjadi sosok tenar karena khawatir tidak bisa lagi naik bus atau menonton bioskop dengan bebas.

Setelah menelurkan buku terakhirnya yang berjudul "Sekuntum Nozomi" pada 2006, tidak banyak kabar terdengar tentang Marga T.

Hingga akhirnya, Marga T dikabarkan tutup usia pada usia 80 tahun di Rumah Sakit Cabrini, Malvern, Australia, Kamis (17/8/2023).

 

Referensi:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com