Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat Hari Pramuka 14 Agustus

Kompas.com - 14/08/2023, 14:58 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia.

Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang mengajarkan tentang ilmu kepanduan atau kepramukaan di Indonesia.

Lantas, kenapa tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka?

Baca juga: Apa Nama Pramuka pada Masa Penjajahan?

Sejarah Hari Pramuka

Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka karena pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat, yang ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sang pencetus istilah Pramuka sekaligus Ketua Pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Penetapan Hari Pramuka tidak lepas dari sejarah Pramuka Indonesia, yang dimulai pada masa penjajahan Belanda.

Melansir pramuka.or.id, gerakan kepanduan di Indonesia muncul pada 1912, sebagai cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO), organisasi kepanduan Belanda yang pertama.

Baca juga: Kapan Gerakan Pramuka di Indonesia Dimulai?

Dua tahun kemudian, cabang ini berdiri sendiri dan pada 1916 secara resmi dinamai Vereeniging Nederlandsch Indische Padvinders (NIPV) atau Perhimpunan Pandu Hindia Belanda.

NIPV adalah organisasi kepanduan pertama di Indonesia, yang mayoritas anggotanya merupakan keturunan Belanda.

Popularitas NIPV menginspirasi para pejuang kemerdekaan, bahwa gerakan kepanduan dapat meningkatkan semangat juang bangsa Indonesia.

Alhasil masih di tahun 1916, Mangkunegara VII membentuk organisasi kepanduan Indonesia pertama bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO), untuk para bumiputra.

Terbentuknya JPO memicu munculnya gerakan kepanduan lain, seperti Hizbul Wathan (1918), Jong Java Padvinderij (1923), Nationale Padvinders Organisatie (NPO), Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO), dan masih banyak lainnya.

Melihat fenomena organisasi kepanduan yang menjamur, Belanda melarang keberadaan organisasi kepanduan di luar miliknya yang memakai istilah padvinder (pathfinder) atau pencari jejak.

Baca juga: Sejarah dan Makna Tunas Kelapa sebagai Lambang Pramuka

Oleh sebab itu, KH Agus Salim secara resmi memperkenalkan istilah pandu atau kepanduan untuk organisasi kepanduan milik Indonesia.

Pada 23 Mei 1928, terbentuk Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI), untuk mewadahi organisasi-organisasi kepanduan yang mengarahkan pada tujuan Indonesia bersatu.

Setelah itu, gerakan kepanduan Indonesia semakin banyak bermunculan dan untuk menggalang persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) mengadakan kegiatan Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO).

Namun, setelah pelaksanaan PERKINO pada 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta, perkembangan gerakan kepanduan sempat tersendat karena Jepang mulai menguasai Indonesia dan gerakan kepanduan dilarang beroperasi.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, beberapa tokoh kepanduan mengadakan kongres yang melahirkan Pandu Rakyat Indonesia (PRI) pada 28 Desember 1945, sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang diakui pemerintah.

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Sri Sultan Hamengkubuwono IX menerima panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno pada 14 Agustus 1961.DOK.Arsip Museum Sumpah Pemuda Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Sri Sultan Hamengkubuwono IX menerima panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno pada 14 Agustus 1961.
Perkembangan gerakan kepanduan kembali mandek pada masa Revolusi Fisik, di mana para tokoh fokus mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari rongrongan Belanda.

Barulah pada 1960, pemerintah dan MPRS berupaya untuk memperbaiki organisasi kepanduan di Indonesia.

Baca juga: Sejarah Pramuka Indonesia

Untuk menyebut organisasi kepanduan di Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwono IX mencetuskan nama Pramuka.

Istilah Pramuka terinspirasi dari kata "Poromuko", yang artinya pasukan terdepan dalam perang.

Dari situlah tercetus kata Pramuka, yang diejawantahkan menjadi Praja Muda Karana, yang berarti orang muda yang suka berkarya.

Presiden Soekarno kemudian membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono IX, A Aziz Saleh, dan Achmadi.

Hasil kerja dari panitia tersebut adalah dikeluarkannya lampiran Keppres No. 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Kemudian melalui Keppres 238/1961, Gerakan Kepanduan Indonesia akhirnya menjadi Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka).

Baca juga: Sejarah Singkat Pramuka Dunia

Setelah itu, tanggal 30 Juli 1961, di Istora Senayan, seluruh tokoh kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dalam organisasi Gerakan Pramuka.

Hari bersejarah tersebut kemudian disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Pada 14 Agustus 1961, dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno dan dihadiri oleh ribuan anggota pramuka untuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada masyarakat.

Dalam majelis ini, terjadi penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada para tokoh Pramuka.

Berangkat dari peristiwa itu, 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia.

 

Referensi:

  • Ferizal. (2021). Sejarah Gerakan Pramuka: Dukungan untuk Akreditasi Puskesmas dan Promosi Kesehatan. Sukabumi: Penerbit Jejak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com